Ilustrasi aset kripto.
Fintech

6 Aset Kripto Altcoin yang Berpotensi Bullish di Altseason 2024

  • Selama altseason 2024, terdapat sejumlah altcoin yang patut diperhitungkan berdasarkan penelitian tim Bittime. Altcoin-altoin ini menarik perhatian karena berbagai faktor, termasuk prestasi teknis, kemitraan strategis, dan potensi pertumbuhan di masa depan.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Utama Aset Digital Indonesia (Bittime) memproyeksikan altcoin akan menjadi pendorong gairah di pasar kripto menjelang halving Bitcoin. Ada beberapa aset kripto altcoin yang menurut Bittime berpotensi untuk bullish di masa altseason 2024.

Musim altcoin atau altseason merupakan salah satu fase siklus pasar aset kripto yang umum terjadi. Selain itu, terdapat juga siklus Bitcoin season yang menandakan peningkatan performa aset kripto utama, Bitcoin (BTC).

Istilah dua musim atau siklus ini merujuk pada periode di mana pasar aset kripto mengalami peningkatan nilai. 

Secara historis, keduanya cenderung terjadi secara bergantian, karena kenaikan nilai aset kripto tidak selalu berlangsung dalam jangka waktu yang panjang secara psikologis.

Selama altseason 2024, terdapat sejumlah altcoin yang patut diperhitungkan berdasarkan penelitian tim Bittime. Altcoin-altoin ini menarik perhatian karena berbagai faktor, termasuk prestasi teknis, kemitraan strategis, dan potensi pertumbuhan di masa depan.

1. Solana (SOL)

Solana telah menarik perhatian komunitas kripto dengan peluncuran kembali smartphone mereka. Dalam waktu singkat setelah peluncuran Solana Mobile, mereka berhasil menerima 30.000 pre-order, menunjukkan minat yang tinggi dari pengguna. Keunggulan Solana terletak pada skalabilitas yang mengesankan, biaya transaksi rendah, dan kecepatan transaksi yang luar biasa cepat. Solana juga memiliki keunggulan dalam mitra strategisnya dengan Visa, memberikan kepercayaan tambahan dari industri keuangan konvensional.

2. Celestia (TIA)

Celestia telah mencuri perhatian sejak peluncurannya pada Oktober 2023. Dukungan besar dari berbagai bursa kripto terkemuka menandai awal yang kuat untuk proyek ini. Dengan konsep teknis yang inovatif, Celestia membanggakan jaringan blockchain modular yang diharapkan dapat menarik banyak pengembang. Kemampuannya untuk mengubah cara kita memandang teknologi distributed ledger memberikan daya tarik tersendiri.

3. Avalanche (AVAX)

Avalanche bertujuan menjadi platform terdepan untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Dengan menggunakan Directed Acyclic Graph (DAG) sebagai mekanisme konsensusnya, Avalanche menawarkan kecepatan dan skalabilitas transaksi yang tinggi. Proyek ini memiliki potensi besar untuk memimpin dalam perlombaan blockchain, terutama dengan fokusnya pada DeFi yang semakin populer.

4. Ethereum (ETH)

Ethereum tetap menjadi pemain utama di pasar kripto. Dukungan dari BlackRock untuk ide peluncuran ETF Ethereum telah meningkatkan popularitasnya. Sebagai aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, Ethereum telah menjadi pelopor dalam konsep kontrak pintar sejak 2015. Kemampuannya untuk konsisten mendukung inovasi baru membuatnya tetap relevan dan menarik bagi investor dan trader.

5. Cardano (ADA)

Cardano menonjol sebagai blockchain generasi ketiga yang mendukung kontrak pintar, staking, dan skalabilitas besar-besaran. Proyek ini bertujuan untuk membangun protokol keuangan universal yang dapat berkembang secara mandiri. Dengan teknologinya, Cardano membuka akses layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank, menciptakan inklusivitas dalam ruang keuangan terdesentralisasi.

6. Manta Network (MANTA)

Manta Network menawarkan ekosistem modular untuk dApps generasi berikutnya yang dapat diskalakan. Dengan pendekatan modular, Manta Network dapat memenuhi perubahan kebutuhan pasar terhadap dApps. 

Berfokus pada DeFi, game, dan komunitas sosial, Manta Network memberikan pengalaman yang unik bagi pengguna. Melalui program Manta Ecosystem Grants, proyek ini terus mengeksplorasi dan mengembangkan kasus penggunaan baru untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pengguna.