<p>Suasana kios pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. Jika pandemi tak bisa dikendalikan yang salah satunya dilihat dari indikator positive rate di bawah 5%, masyarakat, khususnya kelas menengah akan enggan membelanjakan uangnya, karena khawatir terinfeksi. Inilah yang menjadi penyebab, meski reaktivasi ekonomi sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu, tetapi kinerja daya beli tetap melorot. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Gaya Hidup

6 Bulan Bantu Warga Terdampak Pandemi, Pospera Minta Pemerintah Pusat hingga Desa Lakukan Hal Serupa

  • Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) bersama Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) telah membagikan 320.000 paket sarapan pagi, masker, serta vitamin gratis selama 6 bulan terakhir.

Gaya Hidup

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) bersama Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) telah membagikan 320.000 paket sarapan pagi, masker, serta vitamin gratis selama 6 bulan terakhir. Hal ini merupakan upaya membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19.

Ketua Umum Pospera, Mustar Bona Ventura Manurung mengungkapkan sejatinya pandemi COVID-19 telah mengajarkan masyarakat untuk saling berdampingan. Menurutnya, momen seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk saling berbagi.

Melalui dapur umum gotong royong milik Pospera dan PENA 98, kedua organisasi ini bersama berbagai pihak rutin membagikan masing-masing 500 kotak sarapan pagi, masker, dan vitamin secara gratis tiap harinya.

“Terima kasih untuk partisipasinya dari berbagai pihak sehingga kami berhasil membagikan sekitar 320.000 paket sarapan pagi, masker, dan vitamin gratis dalam kurun waktu 6 bulan terakhir ini,” ujarnya kepada wartawan, Minggu, 3 Oktober 2021.

Bersamaan dengan itu, ia turut berpesan kepada masyarakat agar menyudahi pertengkaran, permusuhan, serta kebencian sesama anak bangsa di masa sulit seperti sekarang ini. Bagi dia, alangkah baiknya untuk fokus membangun negeri di tengah goncangan pandemi yang masih berlangsung.

“Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Tapi kalau kita terus bahu membahu dan mau bergotong royong bersama sama, kami yakin situasi sulit saat ini akan jauh lebih mudah kita hadapi,” tuturnya.

Selain itu, Mustar turut menyerukan agar kegiatan serupa dapat dijalankan oleh perangkat pemerintahan, mulai dari pusat, daerah, hingga tingkat paling bawah seperti kecematan dan desa. Sebab, hal ini dapat menunjukkan kepedulian nyata bahwa negara hadir di tengah keadaan sulit seperti saat ini. 

“Luar biasa kalau di pusat sampai kecamatan ada dapur umum makan pagi gratis. Saya yakin anggaran ada dan kantor kecamatan mampu lakukan hal serupa,” tutup Mustar.