6 Bulan, Pegadaian Salurkan Pinjaman Rp80,4 Triliun
JAKARTA – PT Pegadaian (Persero) menyalurkan pinjaman kepada masyarakat hingga Rp80,4 triliun dalam enam bulan tahun ini. Jumlah itu naik 18,8% dibandingkan pada periode sebelumnya sebesar Rp67,7 triliun. Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menyampaikan, sekitar 60% dari total pinjaman tersebut bersifat produktif, sedangkan sisanya 40% bersifat konsumtif. “Karenanya perseroan berperan aktif membantu masyarakat bangkit dari krisis,” […]
Industri
JAKARTA – PT Pegadaian (Persero) menyalurkan pinjaman kepada masyarakat hingga Rp80,4 triliun dalam enam bulan tahun ini. Jumlah itu naik 18,8% dibandingkan pada periode sebelumnya sebesar Rp67,7 triliun.
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menyampaikan, sekitar 60% dari total pinjaman tersebut bersifat produktif, sedangkan sisanya 40% bersifat konsumtif. “Karenanya perseroan berperan aktif membantu masyarakat bangkit dari krisis,” ungkap Kuswiyoto. Hal itu disampaikannya dalam media gathering yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu 29 Juli 2020.
Kuswiyoto juga bersyukur, meskipun kondisi global kurang bersahabat, penyaluran pinjaman perseroan masih relatif aman. Sampai akhir Juni 2020 rasio pinjaman bermasalah (non performing loan/NPL) tercatat 2,37% atau masih dibawah rata-rata NPL industri keuangan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Lebih lanjut Kuswiyoto mengatakan performa kinerja Pegadaian hingga saat ini terus menunjukkan angka positif. Outstanding loan (OSL) per 30 Juni 2020 mencapai Rp53 triliun naik 21,3%. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebanyak Rp43,6 triliun.
Pegadaian juga mencatatkan aset perusahaan naik 22% dari Rp56,1 triliun menjadi Rp68,4 triliun. Peningkatan tersebut mendorong perseroan terus meningkatkan kinerja produk gadai sebagai bisnis utamanya.
“Kami terus meningkatkan sistem layanan kepada nasabah-nasabah kami di seluruh wilayah Indonesia. Hingga Juni 2020 ini, jumlah nasabah perseroan tercatat sebanyak 15 juta orang. Tumbuh sebesar 26,6% dibanding Juni 2019 sebesar 11,9 juta orang,” papar Kuswiyoto.
Laba Bersih Stabil
Dari sisi kinerja keuangan, sepanjang semester I/2020, Pegadaian juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp10,1 triliun, naik 27,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp7,9 triliun.
Namun laba bersih perseroan stagnan. Nilainya sebesar Rp1,5 triliun, seperti periode yang sama tahun 2019.
Untuk meningkatkan layanan bisnis Pegadaian, Kuswiyoto mengungkapkan bahwa perseroan telah memiliki pondasi yang kuat dalam menjaga sustainibilitas kinerja perusahaan, dengan melakukan mitra sinergi untuk memperluas channel distribusi. Saat ini tercatat sudah 716 mitra sinergi dari berbagai instansi yang sudah menjalin kerjasama dengan Pegadaian.
Perseroan juga terus memperluas basis nasabah melalui sistem keagenan yang hingga Juni 2020 tercatat 10.385 agen aktif. Program keagenan yang semula bersifat perorangan, saat ini dikembangkan menjadi agen komunitas dan agen prioritas, hal ini dimaksudkan agar semakin banyak segmen masyarakat yang dapat dijangkau dan dilayani.
Kuswiyoto juga menjelaskan bahwa untuk mencapai target bisnis Pegadaian di tengah kondisi pandemi ini, Perseroan terus menyusun strategi dengan menetapkan berbagai regulasi keringanan-keringanan kepada nasabah.
Regulasi yang disusun oleh Pegadaian seperti penurunan tarif bunga dari 1,2% menjadi 1% per 15 hari untuk roll over kredit gadai, guna membantu nasabah dan menjaga engagement.
“Pegadaian terus melakukan relaksasi dengan perpanjangan masa bebas bunga atau grace period selama 30 hari. Tetapi kamu juga punya Gadai Peduli dimana nasabah nantinya dibebaskan bunga untuk pinjaman sampai dengan Rp.1 juta selama 3 bulan,” ujarnya.