6 Cara Mengatasi Financial Anxiety
- Rasa cemas bisa disebabkan karena berbagai hal, salah satunya masalah keuangan. Rasa cemas terkait uang ini dikenal dengan istilah financial anxiety. Singkatnya, kecemasan finansial adalah perasaan tidak nyaman dan tertekan terkait keuangan pribadi.
Rumah & Keluarga
JAKARTA – Rasa cemas bisa disebabkan karena berbagai hal, salah satunya masalah keuangan. Rasa cemas terkait uang ini dikenal dengan istilah financial anxiety. Singkatnya, kecemasan finansial adalah perasaan tidak nyaman dan tertekan terkait keuangan pribadi. Ini bukan hanya soal seberapa banyak uang yang dimiliki, tetapi juga bagaimana seseorang mengelola keuangannya.
Jika dibiarkan, financial anxiety dapat menyebabkan stres yang merusak kualitas hidup, kesehatan mental, serta hubungan sosial seseorang.
Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak artikel berikut!
- Mahasiswanya Ajukan Gugatan Terkait Pilkada 2024, Inilah Profil Universitas Podomoro
- Masih Ada Gap, Bauran Energi Sulit Dicapai
- Saham Afiliasi Konglomerat Investor IKN Mayoritas Melorot di Tengah Aksi Demo
Cara Mengatasi Financial Anxiety
Jika masalah keuangan membuat Anda merasa berat atau cemas, lakukan cara berikut untuk mengurangi atau mengatasinya demi kesehatan mental Anda:
1. Catat Pengeluaran
Orang yang rentan mengalami financial anxiety adalah orang-orang yang tidak terbiasa dalam mengelola uang. Untuk itu, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mulai mencatat pengeluaran. Prinsip yang dapat diterapkan adalah menjaga agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Penting untuk menyeimbangkan pemasukan dengan pengeluaran. Pemasukan dari gaji, bonus, atau sumber lain harus setara atau lebih besar dari kebutuhan yang harus dibayar. Dengan mencatat setiap transaksi keuangan, pengelolaan keuangan akan menjadi lebih jelas dan transparan.
2. Bedakan Pengeluaran Kebutuhan dan Keinginan
Ketika Anda mulai rutin mencatat pengeluaran, Anda akan lebih mudah mengklasifikasikan daftar kebutuhan dan keinginan. Mereka yang mengalami kecemasan finansial cenderung kesulitan dalam menentukan prioritas untuk mengalokasikan anggaran yang dimiliki.
Kecemasan ini bisa muncul dalam berbagai aspek, bahkan berdampak pada kesehatan fisik. Kecemasan finansial sering kali membuat seseorang menjadi gegabah karena tidak mampu memprediksi hal-hal di luar kendalinya dengan tepat. Padahal, kecemasan tersebut dapat dihindari jika kamu sudah bisa mengelola keuangan secara terperinci.
3. Tidak Impulsif dalam Pembelanjaan
Peluang seseorang mengalami serangan kecemasan cenderung lebih tinggi pada mereka yang tidak memiliki rencana dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk dalam merencanakan pendapatan atau keuangan. Kecemasan finansial dapat menyerang siapa saja ketika Anda tidak memiliki rencana keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu hal yang perlu dihindari adalah bersikap impulsif dalam berbelanja. Anda perlu menahan diri dari pembelian yang tidak terlalu mendesak, seperti keinginan yang tidak penting.
Cobalah untuk menyusun daftar prioritas dan utamakan kebutuhan yang paling mendesak. Pendekatan ini akan membantu seseorang menjadi lebih bijak dalam membelanjakan uang. Kebutuhan akan sandang, papan, dan pangan harus menjadi prioritas utama.
4. Lepas Rantai Sandwich Generation
Salah satu alasan generasi milenial mengalami kecemasan finansial adalah kondisi mereka sebagai sandwich generation. Mereka sering kali harus menanggung biaya hidup orang tua, bahkan setelah menikah.
Hal ini menjadi beban ganda, karena kondisi keuangan di usia dewasa muda sering kali belum stabil. Tidak mengherankan jika banyak kepala rumah tangga yang baru menikah belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan istri dan anak mereka akibat tanggung jawab ini.
Untuk itu, salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memutus rantai generasi sandwich. Meskipun tidak mudah, generasi milenial dan Gen Z juga harus mempertimbangkan masa depan agar tidak membebani anak-anak mereka di masa tua.
5. Mindset Positif terhadap Uang
Financial anxiety sering kali dipicu oleh pola pikir negatif terhadap uang, seperti rasa takut akan kekurangan atau perasaan uang yang dimiliki tidak pernah cukup. Mulailah mengubah pola pikir ini dengan fokus pada hal-hal positif yang sudah berhasil Anda capai, seperti membayar tagihan tepat waktu atau menabung, meski jumlahnya kecil.
Mengapresiasi pencapaian kecil ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam mengelola keuangan. Selain itu, cobalah untuk melihat uang sebagai alat yang bisa mendukung pencapaian tujuan hidup, bukan sebagai sumber stres.
6. Cari Pertolongan Ahli
- Amarah, Tangis, dan Harapan di Tengah Bara Api yang Membakar Senja di Senayan
- Perkuat Fasilitas Kredit, PGEO Gandeng Perusahaan Plat Merah Jepang
- Kredit Energi Terbarukan Bank Mandiri Tembus Rp10,13 Triliun
Jika semua upaya yang telah Anda lakukan belum berhasil, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Terutama jika kecemasan yang Anda rasakan sudah berdampak pada kesehatan fisik. Misalnya, mengalami gangguan tidur, mudah lelah, kesulitan berkonsentrasi, keringat dingin, otot tegang, atau selalu terlibat dalam perdebatan sengit saat membahas masalah keuangan.
Itu di acara mengatasi financial anxiety. Anda bisa memeriksa kesehatan finansial mulai detik ini, agar tahu seberapa sehat kondisi keuangan Anda. Dengan itu, Anda akan lebih tenang dan percaya diri dalam mengambil keputusan-keputusan finansial.