6 Fakta Dance Sport, Berawal dari Sosialita hingga Jadi Olahraga Inklusif
- Dance sport atau olahraga dansa belakangan banyak dibicarakan menyusul sebuah video viral di media sosial.
Gaya Hidup
BOGOR—Dance sport atau olahraga dansa belakangan banyak dibicarakan menyusul sebuah video viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan dua orang siswa SMPN 1 Ciawi, Bogor, yang sedang menunjukkan kemampuan dansanya saat pentas seni di halaman sekolah.
Video tersebut pun menuai pro-kontra lantaran sejumlah warganet mengaitkannya dengan agama dan pengaruh budaya asing. Aksi siswa yang ternyata atlet dance sport ini mengundang perhatian Agnez Mo. Penyanyi beken itu ingin bertemu dengan kedua siswa sebagai bentuk dukungan moral pada mereka.
- SKK Migas Ungkap Investasi Hulu Migas 2022 Capai Rp185,4 Triliun
- Momen Pertama Elon Musk Bayar Bunga Utang Terkait Akuisisi Twitter, Saham Tesla Bakal Dilego Lagi?
- 5 Risiko di Pasar Saham pada Tahun 2023, Salah Satunya Penurunan Tajam Harga Komoditas
- Prakiraan Cuaca Hari Ini dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
Lalu apa sebenarnya dance sport itu? Bagaimana sejarah dan perkembangan olahraga tersebut? Berikut ulasannya.
Berawal dari Sosialita
Asal-usul dance sport bermula dari seorang pengusaha Prancis bernama Camille de Rhynal. Camille dikenal sebagai salah satu sosialita Prancis pada awal abad 20. Dia bersama sejumlah penari menjadikan lantai dansa sebagai panggung kompetisi mereka, dilansir worlddancesport.org.
Kompetisi menari Tango skalah internasional pun digelar kali pertama di Nice, Prancis, tahun 1907. Seiring berjalannya waktu, dance sport terus berkembang dan dikenal di banyak negara.
Terkendala Akibat Perang Dunia II
Perkembangan dance sport sempat terkendala karena Perang Dunia II. Meski demikian olahraga tersebut kembali “mekar” usai perang berakhir. Federasi Olahraga Dansa Dunia bahkan resmi menciptakan istilah dance sport pada tahun 1980-an.
Mendapat Pengakuan Global
International Olympic Committee (IOC) resmi memberikan pengakuan penuh pada Federasi Olahraga Dansa Dunia pada 4 September 1997. Hal itu membuat dance sport telah diakui secara global sebagai cabang olahraga.
Mulai Dipertandingkan di PON Tahun 2012
Perkembangan olahraga dansa di dunia juga merambah Indonnesia. Olahraga ini sudah diakui KONI sebagai cabang olahraga. Dance sport kali pertama dipertandingkan pada PON XIX Jawa Barat tahun 2016 setelah gagal digelar pada PON Riau 2012 karena memicu kontroversi.
Sebelum resmi dipertandingkan, dance sport sudah diperkenalkan di PON Kalimatan Timur pada tahun 2008 dengan model ekshibisi atau tontonan.
Tuai Pro-Kontra
Olahraga dansa sebenarnya telah menuai pro-kontra di Indonesia sebelum kasus viralnya video SMPN 1 Ciawi. Hal itu karena olahraga tersebut dinilai tidak sesuai dengan budaya timur jika dilihat dari pakaian dan gerakannya.
Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) pernah mengatakan butuh upaya ekstra agar olahraga tersebut dapat dipertandingkan di PON. PON kemudian Jabar meloloskan cabang olahraga dansa dengan syarat mengganti nama menjadi dancesport.
Beri Ruang Atlet Disabilitas
Jika dahulu dance sport diciptakan oleh kalangan terbatas yakni pengusaha dan sosialita, dalam perkembangannya olahraga ini justru menjadi inklusif. Dance sport kini banyak dipertandingkan di kalangan atlet disabilitas
Olahraga dansa menjadi salah satu olahraga inklusif karena dapat dipertandingkan pula di kalangan atlet disabilitas. Mereka menampilkan dance sport dengan menggunakan kursi roda.