Ilustrasi kredit perbankan.
Perbankan

6 Sektor Ini Jadi Pendongkrak Kredit Perbankan di Bulan Pemilu 2024

  • Untuk mencapai target pertumbuhan kredit tahun 2024, yang berada di tengah-tengah pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,66% yoy pada bulan Februari 2024, sektor perbankan akan melanjutkan strategi realokasi aset dan optimalisasi penentuan harga pendanaan.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah mencatat adanya peningkatan yang signifikan dalam kredit perbankan. Data yang dirilis menunjukkan bahwa pada bulan Februari 2024, terjadi pertumbuhan kredit sebesar 11,28% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sektor-sektor yang menjadi pendorong utama dari pertumbuhan ini antara lain adalah sektor pertanian, pertambangan, konstruksi, perdagangan, jasa sosial, dan jasa dunia usaha.

Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Konferensi Pers yang digelar pada Rabu, 20 Maret 2024, pertumbuhan kredit yang tinggi ini didorong oleh berbagai faktor. 

“Tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung dengan permodalan dan ketersediaan likuiditas,” ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang ditayangkan secara virtual, Rabu, 20 Maret 2024. 

Baca Juga: Kredit Macet Sektor Properti Bengkak, Segmen Ruko dan Perkantoran Paling Banyak

Perry juga menekankan bahwa tingginya likuiditas perbankan tercermin dalam rasio AL/DPK yang mencapai 27,4%, yang didukung oleh Kebijakan Likuiditas Moneter (KLM) yang diterapkan oleh Bank Indonesia.

Untuk mencapai target pertumbuhan kredit tahun 2024, yang berada di tengah-tengah pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,66% yoy pada bulan Februari 2024, sektor perbankan akan melanjutkan strategi realokasi aset dan optimalisasi penentuan harga pendanaan.

Selain itu, Perry juga menjelaskan bahwa sektor perbankan akan mengoptimalkan sumber-sumber pendanaan lainnya, seperti pinjaman, penerbitan surat utang jangka panjang, dan penawaran saham baru.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didorong oleh kinerja baik dari rumah tangga maupun korporasi yang diperkirakan akan terus meningkat pasca Pemilihan Umum 2024. 

Berdasarkan penggunaannya, pertumbuhan kredit didukung oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 11,82% yoy, 12,04% yoy, dan 9,70% yoy.

Baca Juga: Peran Besar AI di Industri Perbankan, Mulai dari Peningkatan Kualitas Kredit hingga Deteksi Fraud

Pembiayaan syariah juga terus menunjukkan pertumbuhan yang tinggi, mencapai 15,89% yoy pada bulan Februari 2024, sementara kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mengalami pertumbuhan sebesar 8,85% yoy.

Kedepannya, pertumbuhan kredit tahun 2024 diproyeksikan akan meningkat dan berada dalam kisaran 10-12%. 

Bank Indonesia akan terus memperkuat efektivitas implementasi kebijakan makroprudensial yang bersifat mendukung, serta meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, otoritas keuangan, kementerian/lembaga terkait, perbankan, dan pelaku usaha.

Perry juga menegaskan bahwa untuk memperkuat penyaluran kredit, BI akan segera memperkuat implementasi KLM dengan mengoptimalkan insentif likuiditas yang tersedia serta memperluas cakupan sektor-sektor prioritas yang memberikan kontribusi besar pada pembiayaan pertumbuhan ekonomi nasional.