6 Tanda Rekan Kerja Anda Toksik
- Sulit untuk mengetahui apakah rekan kerja Anda toksik terlebih jika kalian telah menjalin hubungan pertemanan yang lumayan intens.
Gaya Hidup
JAKARTA - Memiliki rekan kerja yang toksik tentunya sangat mengganggu kinerja dan produktivitas Anda. Apalagi jika ucapan mereka tentang Anda kerap terngiang-ngiang di kepala Anda. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi harga diri profesional Anda, menimbulkan kecemasan, rasa panik, dan merusak reputasi Anda.
Sulit untuk mengetahui apakah rekan kerja Anda toksik terlebih jika kalian telah menjalin hubungan pertemanan yang lumayan intens. Anda mungkin mempercayai mereka dan memperdulikan pendapat mereka. Ketika mereka memberikan komentar yang bernada merendahkan, secara tidak sadar Anda mungkin akan menyangkalnya di dalam hati agar Anda tetap dapat mempercayai teman Anda dan kekompkan tim tetap terjaga.
Melansir dari laman website Psychology Today, berikut adalah 6 tanda bahwa rekan kerja Anda adalah orang yang toksik.
1. Merendahkan dengan alibi bercanda
Rekan kerja yang beracun biasanya mengucapkan kalimat-kalimat yang merendahkan Anda dan bersembunyi dibalik kata bercanda. Contohnya seperti "Kamu sebenarnya punya ide yang bagus, tapi ini bukan sekolah TK. Kita butuh orang yang lebih dewasa hahaha". Kalimat tersebut mungkin membuat Anda bertanya-tanya apakah mereka berniat merendahkan Anda atau hanya bercanda.
- Indonesia Masih Aman dari Dampak Kebangkrutan Bank di AS, Rupiah Ditutup Menguat
- Ganti Format, Piala Dunia 2026 Resmi Diikuti 48 Negara
- 3 Hal Yang Paling Diresahkan High Net Worth Individual RI
Pernyataan yang merendahkan biasanya bertujuan untuk mengikis harga diri dan kepercayaan diri Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman atas ucapan teman Anda hingga berhari-hari kemudian, kemungkinan besar dia adalah teman yang beracun.
2. Menyerahkan tanggung jawabnya kepada Anda
Seorang rekan kerja yang toksik juga biasanya akan menemukan cara untuk mendapatkan pujian atas pekerjaan yang Anda lakukan. Bahkan, ia tak ragu untuk menyerahkan tanggung jawabnya kepada Anda.
Status mereka sebagai teman Anda membuat Anda merasa terdorong untuk membantunya. Misalnya ketika mereka merasa ide Anda bagus dan meminta Anda mengirimkannya lewat email, namun seminggu berikutnya ketika dalam rapat mereka mempresentasikan ide Anda dan mengakuinya sebagai ide mereka.
3. Melabeli Anda sebagai "Tim yang buruk dan egois"
Ketika Anda menetapkan batasan yang jelas tentang apa yang bisa Anda bantu untuk mereka dan apa yang tidak mereka sering menjebak Anda dengan mengatakan bahwa Anda adalah tim yang buruk dan egois.
Meskipun tidak benar, namun tetap saja ucapan mereka akan membuat Anda tidak nyaman dan mungkin mempertanyakan diri Anda sendiri.
4. Membicarakan Anda di belakang
Rekan kerja yang bermasalah tidak keberatan untuk membicarakan Anda di belakang. Orang yang toksik akan berusaha untuk mempengaruhi pemikiran orang lain agar sependapat dengan mereka termasuk bagaimana cara melihat Anda.
Anda mungkin merasa hubungan Anda dengan teman-teman satu divisi Anda baik-baik saja namun seminggu kemudian semua orang mendadak membenci Anda.
5. Playing victim
Dengan memposisikan diri sebagai pihak yang terluka, mereka berhasil membuat Anda berada di posisi antagonis. Mereka tak ragu untuk memanipulas orang agar percaya bahwa Anda adalah teman yang buruk dan beracun.
6. Memutarbalikkan fakta
Rekan kerja yang toksik tak ragu untuk memutarbalikkan fakta dan mendistorsi kata-kata dan tindakan Anda. Misalnya ketika kalian tengah berbicara tentang suatu masalah dan saling marah. Dia kemudian pergi ke ruang kerjanya dan menangis hingga banyak rekan kerja lain yang mulai menaruh simpati pada mereka. Pada titik ini, mereka juga tak ragu untuk mengatakan bahwa Anda telah menyebut mereka "tidak bertanggung jawab dan tidak kompeten". Sehingga rekan kerja yang lain akan menganggap Anda sebagai rekan kerja yang kejam.
Bagaimanapun, memiliki rekan kerja yang toksik tentunya akan menghambat prestasi dan produktivitas Anda di tempat kerja, mereka akan membuat Anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk terlibat dalam drama-drama yang telah mereka ciptakan. Maka langkah terbaik untuk dilakukan setelah mengetahui bahwa rekan kerja Anda adalah seorang yang toksik yaitu dengan berinteraksi secukupnya saja.