<p>Pekerja mengenakan busana formil jas, kemeja, dan berdasi layaknya pekerja kantoran bersiap sebelum memproduksi tahu di industri rumahan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kawasan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 14 Desember 2020. Foto : Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

6,1 Juta UMKM Ditarget Beralih ke Digital Tiap Tahun

  • JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan ada 6,1 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beralih ke platform digital tiap tahun hingga 2023. Data terbaru 2020, sebanyak 3,7 juta unit UMKM telah bergabung ke ekosistem digital sejak gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan ada 6,1 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beralih ke platform digital tiap tahun hingga 2023.

Data terbaru 2020, sebanyak 3,7 juta unit UMKM telah bergabung ke ekosistem digital sejak gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020.

“Kami menargetkan ada 30 juta UMKM masuk ke platform digital hingga 2023,” kata Luhut dalam peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 secara virtual, Senin, 11 Januari 2021.

Tahun lalu, digitalisasi UMKM melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo yakni 2 juta UMKM. Persisnya, tahun lalu terdapat sekitar 3,7 juta unit UMKM, sehingga total ada 11,7 juta UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital.

Capaian tersebutlah yang melatarbelakangi kenaikan target digitalisasi UMKM tahun ini. Luhut menjelaskan, digitalisasi tahun lalu memang sangat terbantu dengan adanya pandemi COVID-19.

Di luar itu, pemerintah memang sudah mencanangkan digitalisasi UMKM sejak lama. Urgensi digitalisasi ini tercermin dari besarnya kapasitas UMKM di Indonesia yang mencapai 64 juta di seluruh Indonesia.

Masih Minim

Sayangnya, digitalisasi UMKM di Tanah Air masih minim. Padahal, pertumbuhan platform aplikasi seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN.

Pada tahun 2025 nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari US130 miliar. Selain itu, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 73% pada November 2020.

Maka dari itu, Luhut berpesan agar digitalisasi UMKM dapat disukseskan oleh semua pihak. “Saya imbau seluruh daerah, seluruh pemangku kepentingan, mari kita sekali lagi bersatu untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk lokal Indonesia.”

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga meminta agar para pejabat negara menjadi contoh untuk membeli dan menggunakan produk lokal. Apabila kampanye Gernas BBI mengalami kendala di daerah, ia mengaku terbuka lebar untuk membuka konsultasi serta akritik dan saran.

“Saya mohon bila ada teman-teman gubernur yang ada masalah dengan konteks ini, jangan ragu-ragu, langsung telepon kita apa yang harus kita perbaiki, apa yang harus kita lakukan, untuk mencapai mimpi kita tadi,” sambung Luhut.