<p>Suasana pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

67 Emiten Siap Himpun Dana di Pasar Modal Rp31,6 Triliun

  • Meski masih dalam tekanan akibat dampak pandemi COVID-19, penghimpunan dana dari pasar modal terus bertambah. Sampai 26 Mei 2020, penghimpunan dana melalui pasar modal tercatat mencapai Rp32,6 triliun dengan 22 emiten baru “Di dalam pipeline telah terdapat 67 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp31,6 triliun,” ungkap Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan […]

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

Meski masih dalam tekanan akibat dampak pandemi COVID-19, penghimpunan dana dari pasar modal terus bertambah. Sampai 26 Mei 2020, penghimpunan dana melalui pasar modal tercatat mencapai Rp32,6 triliun dengan 22 emiten baru

“Di dalam pipeline telah terdapat 67 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp31,6 triliun,” ungkap Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 Mei 2020.

Anto menerangkan, sebelumnya, proyeksi International Monetary Fund (IMF) dan rilis data produk domestik bruto (PDB) triwulan I-2020 menyebutkan bahwa mayoritas negara akan mengalami kontraksi pada triwulan selanjutnya akibat kebijakan lockdown yang telah diterapkan. Selain itu, rilis data high frequency terkini semakin meningkatkan keyakinan bahwa AS dan Eropa akan mengalami resesi pada triwulan II-2020.

“Kendati demikian, di tengah tingginya potensi resesi, mulai dilonggarkannya lockdown di beberapa negara maju memberi sentimen positif dan mendorong penguatan pasar saham dan obligasi global pada Mei 2020,” imbuh Anto.

Anto juga menyebut, meredanya volatilitas di pasar keuangan global berdampak pula pada pasar keuangan domestik yang bergerak relatif stabil di tengah masih tingginya penyebaran COVID-19 di Indonesia serta rilis data perekonomian domestik yang kurang positif.

Sampai dengan 20 Mei 2020, pasar saham ditutup di level 4.546 atau melemah 3,6% mtd, sedangkan pasar surat berharga negara (SBN) relatif stabil dengan yield rata-rata menguat sebesar 11,9 bps mtd. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp12,5 triliun mtd (pasar saham: Rp8,0 triliun; pasar SBN: Rp4,5 triliun), berbeda dengan bulan April yang masih mencatatkan net sell sebesar Rp10,9 triliun.

“OJK senantiasa memantau perkembangan pandemi COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian global dan domestik. OJK juga akan terus menyiapkan berbagai kebijakan sesuai kewenangannya menjaga stabilitas industri jasa keuangan, melindungi konsumen sektor jasa keuangan serta mendorong pembangunan ekonomi nasional,” ungkap Anto.