<p>IHSG Jumat sore, 24 Juli 2020, ditutup melemah 62,02 poin atau 1,21% ke posisi 5.082,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 15,42 poin atau 1,91% menjadi 791,14. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

7 Emiten LQ45 dengan Dividen per Saham Tertinggi Tahun Buku 2023

  • Tercatat ada sebanyak 33 emiten Indeks LQ45 yang telah bagi-bagi dividen tahun buku 2023. Adapun ITMG, ASII, PTBA, dan BBRI tercatat masuk deretan tujuh emiten pemberi dividen per saham tertinggi.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Menjelang semester dua tahun ini, lebih dari separuh emiten konstituen Indeks LQ45 periode 1 Februari sampai 31 Juli 2024 telah membagikan dividen interim dan final untuk tahun buku 2023. Asal tahu saja, indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tertinggi di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun TrenAsia.com pada Jumat, 21 Juni 2024, sebanyak 33 emiten Indeks LQ45 telah mengucurkan dividen untuk tahun buku 2023. Sementara itu, sisanya masih dalam proses Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau memutuskan untuk tidak membagikan dividen.

Nah, TrenAsia.com mendata 7 emiten Indeks LQ45 yang membagikan dividen per saham tertinggi tahun buku 2023. Secara keseluruhan, dari saham-saham pembagi dividen tertinggi ini memiliki fundamental bagus dan hampir tidak pernah absen membagikan dividen dalam setiap tahunnya.   

1. ITMG - Rp4.347 per Saham

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menempati peringkat pertama dalam hal nominal dividen tunai interim dan final tahun buku 2023, mencapai Rp4.347 per saham atau US$325,21 juta setara Rp5,18 triliun dari laba bersih. 

Secara rinci, jumlah tersebut terdiri dari dividen interim sebesar US$199,27 juta atau setara Rp2.660 per saham yang dibagikan pada September 2023, serta dividen final senilai US$125,94 juta atau Rp1.747 per saham yang dibagikan pada 25 April 2024.

Namun, jika dibandingkan dengan alokasi dividen tahun buku 2022, jumlahnya mengalami penurunan tajam. Pada periode tersebut, emiten batu bara ini membagikan dividen sebesar Rp10.274 per saham atau US$774 juta setara Rp11,82 triliun, yang terdiri dari dividen interim dan final.

Penurunan nilai dividen ITMG ini sejalan dengan penurunan laba bersih emiten tambang tersebut. Per Desember 2023, laba bersih ITMG tercatat sebesar US$500,33 juta atau setara Rp7,81 triliun. Sementara pada tahun buku 2022, perseroan sukses membukukan laba sebesar US$1,2 miliar atau Rp18,75 triliun.

2. UNTR – Rp2.270 per Saham

PT United Tractors Tbk (UNTR) menempati peringkat kedua dalam hal nominal dividen tunai interim dan final untuk tahun buku 2023, yang mencapai Rp2.270 per saham atau total Rp8,2 triliun dari laba bersih.

Secara rinci, jumlah tersebut terdiri dari dividen interim sebesar Rp701 per saham atau Rp2,5 triliun yang dibayarkan pada Oktober 2023. Sementara itu, dividen final dari emiten tambang batu bara ini mencapai Rp1.569 per saham atau setara dengan Rp5,7 triliun yang dibayarkan pada 7 Mei 2024.

Sama seperti ITMG, alokasi dividen tahun 2023 oleh UNTR juga terlihat lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun buku 2022, UNTR mengucurkan dividen sebesar Rp7.003 per saham atau total Rp25,5 triliun, yang terdiri dari dividen interim dan final.

UNTR mencatat laba bersih sebesar Rp20,61 triliun pada tahun 2023, mengalami penurunan 1,85% dari keuntungan Rp21 triliun pada tahun 2022. Penurunan dividen UNTR disebabkan oleh rasio pembayaran dividen yang mengecil dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 121% dari laba bersih.

3. ASII – Rp519 per Saham

PT Astra International Tbk (ASII) sebuah emiten konglomerasi otomtotif menempati peringkat ketiga dalam hal nominal dividen tunai interim dan final tahun buku 2023, yang mencapai Rp519 per saham atau sebesar Rp21 triliun dari laba bersih. 

Secara rinci, jumlah tersebut terdiri dari dividen interim sebesar Rp98 per saham atau Rp3,97 triliun yang telah dibayarkan pada Oktober 2023. Sementara itu, dividen final perseroan mencapai Rp421 per saham atau setara dengan Rp17 triliun yang dibayarkan pada 15 Mei 2024.

Namun, jika dibandingkan dengan dividen tahun buku 2022, jumlahnya menurun meskipun laba bersih ASII melesat. Pada tahun lalu, total dividen interim dan final ASII mencapai Rp640 per saham atau Rp25,90 triliun dari laba bersih.

Sementara itu, laba bersih ASII pada tahun buku 2023 melonjak 12% lebih tinggi mencapai Rp34 triliun, dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp30,48 triliun. Penurunan nilai dividen ASII disebabkan oleh keputusan perseroan untuk mengambila Rp12,8 triliun sebagai laba ditahan perseroan.

4. ADRO – Rp400 per Saham

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menempati peringkat keempat dalam hal nominal dividen tunai interim dan final untuk tahun buku 2023, dengan jumlah mencapai Rp400 per saham atau US$800 juta.

Jumlah dividen yang dibagikan oleh raksasa tambang batu bara ini setara dengan 48,74% dari laba bersih tahun buku 2023 yang sebesar US$1,64 miliar. Laba bersih emiten bersandikan ADRO ini sebetulnya terkoreksi 34,17% secara year-on-year (YoY). 

Nah pembagian dividen ADRO ini mencakup US$400 juta yang telah dibayarkan sebagai dividen interim pada 12 Januari 2024, sementara US$400 juta akan dibagikan sebagai dividen tunai final pada 5 Juni 2024.

5. PTBA - Rp397 per Saham

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen tunai dari tahun buku 2023 sebesar Rp397,712 per saham atau total Rp4,58 triliun pada 7 Juni 2024. Jumlah dividen yang dibagikan oleh emiten tambang plat merah ini setara dengan 75% dari laba bersih perseroan.

Sepanjang 2023, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,49 triliun, sehingga mampu mencetak laba bersih Rp6,11 triliun. Pencapaian ini didukung oleh total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 yang mencapai 41,94 juta ton, tumbuh 13% dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 37,14 juta ton.

6. BMRI - Rp353,95 per Saham

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat membagikan dividen senilai Rp33,03 triliun dari total laba yang didapatkan sepanjang 2023. Keputusan tersebut diambil dalam RUPST yang dilaksanakan pada 7 Maret 2024.

Besaran dividen yang dibagikan tersebut setara dengan 60% dari total laba 2023 senilai Rp55,1 triliun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, rasio dividen yang dibagikan perbankan plat merah ini besarannya juga sama.

Secara rinci, dividen senilai Rp17,18 triliun akan dibagikan kepada negara yang memegang 60% saham bank berlogo emas ini. Sisanya, dibagikan kepada pemegang saham publik dengan besaran Rp353,96 per saham.

7. BBRI - Rp319 per Saham

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memutuskan untuk mengalokasikan 80% laba bersih tahun buku 2023, yaitu sebesar Rp48,1 triliun, sebagai dividen interim dan final. Rinciannya, Rp12,67 triliun atau Rp84 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada awal tahun ini.

Kemudian, sebanyak Rp35,43 triliun atau Rp235 per saham sebagai dividen final dan telah dibayarkan pada Maret 2024. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan oleh bank plat merah ini mencapai Rp319 per saham.  

Sepanjang 2023, BBRI berhasil meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,43 triliun, meningkat 17,55% dibandangdikan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp51,41 triliun.