Ilustrasi Cyber security
Nasional

7 Istilah Dalam Dunia Keamanan Siber yang Harus Dipahami

  • Seiring dengan kemajuan teknologi, akses untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi kini menjadi jauh lebih mudah. Namun, perkembangan ini juga membawa dampak negatif, seperti meningkatnya berbagai jenis kejahatan siber, termasuk hacking, malware, hoax, dan phishing.

Nasional

Ilyas Maulana Firdaus

JAKARTA — Seiring berjalannya kemajuan teknologi dan dunia digital, akses untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi menjadi jauh lebih mudah. Kemajuan teknologi pun memiliki sisi negatif, kejahatan di dunia siber pun menjadi sangat beragam.

Dengan mudahnya kita mengakses informasi di berbagai platform berkat kemajuan teknologi, segala tindak laku kejahatan pun dapat dilakukan tanpa kontak fisik. Kejahatan dalam dunia siber pun sangat beragam, seperti hacking, malware, hoax, phising dan lain sebagainya.

Pada 31 Maret 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan perhatian lebih terhadap keamanan siber nasional. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri (Wamen) Kominfo Nezar Patria,

"Keamanan siber menjadi inti dari hampir setiap aspek kehidupan kita. Terlebih, dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi digital, kasus keamanan siber mengalami lonjakan yang signifikan," ucap Wakil Menteri (Wamen) Kominfo Nezar Patria pada (31/ 3).

Wamenkominfo juga mengatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-48 dari 176 negara di dunia dengan indeks keamanan siber sebesar 63,64. Dengan indeks keamanan itu, Indonesia juga menempati posisi kelima di Asia Tenggara.

"Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan upaya memperkuat keamanan siber di Indonesia," tegas Wamenkominfo.

Lalu apa saja istilah-istilah yang sering digunakan dalam dunia keamanan siber?

Istilah Dalam Dunia Keamanan Siber

1. Firewall

Firewall merupakan sebuah sistem keamanan yang bertugas untuk memantau serta mengontrol lalu lintas jaringan masuk dan keluar berdasarkan aturan keamanan yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah untuk melindungi jaringan dari akses yang tidak sah.

2. Encryption 

Encryption atau enkripsi adalah sebuah proses mengubah data menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang sesuai. Enkripsi bertugas untuk melindungi data dari akses yang tidak sah selama transmisi atau penyimpanan.

3. Phising

Teknik adalah penipuan di mana pelaku berusaha mendapatkan informasi pribadi atau sensitif dengan menyamar sebagai entitas terpercaya dalam komunikasi digital, tindakan phising biasanya dilakukan melalui email.

4. Malware

Malware ialah singkatan dari "malicious software," yaitu perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mengakses, atau mencuri data dari sistem komputer. Ini bisa menyebabkan kehilangan data penting, kerusakan file, atau kerusakan sistem yang parah. Selain itu, pencurian informasi pribadi juga dapat terjadi seperti mencuri informasi pribadi dan sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data akun lainnya

5. DDoS

DDoS (Distributed Denial of Service) merupakan serangan yang membanjiri server atau jaringan dengan trafik berlebih dari berbagai sumber, dengan tujuan menyebabkan gangguan atau downtime. Sehingga dapat mengganggu operasional seperti bisnis, menyebabkan kerugian finansial, dan menurunkan kepercayaan pelanggan.

6. Two Factor Authentication (2FA)

Two Factor Authentication atau 2FA, merupakan sebuah metode keamanan yang memerlukan dua jenis verifikasi sebelum memberikan akses ke akun atau sistem. Biasanya melibatkan sesuatu yang kita ketahui seperti password dan sesuatu yang kita miliki seperti kode yang dikirim ke ponsel kita.

7. Trojan

Trojan adalah jenis dari malware yang dirancang untuk menyamar sebagai perangkat lunak yang sah atau berguna agar dapat masuk ke sistem tanpa terdeteksi. Akibat dari trojan tidak jauh berbeda dengan malware, namun yang membedakan dengan malware, trojan perlu pasang terlebih dahulu dalam perangkat.