Ilustrasi menabung.
Rumah & Keluarga

7 Kebiasaan Buruk Keuangan yang Harus Dihindari Oleh Gen Z

  • Sebagai generasi muda yang aktif dan kreatif, Generasi Z (Gen Z) memiliki banyak potensi untuk mencapai kesuksesan. Namun, meskipun memiliki potensi besar, mereka sering menghadapi masalah dalam pengelolaan keuangan, mulai dari gaya hidup konsumtif hingga terjebak dalam utang.

Rumah & Keluarga

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Sebagai generasi muda yang aktif dan kreatif, Generasi Z (Gen Z) memiliki banyak potensi untuk mencapai kesuksesan. Namun, meskipun memiliki potensi besar, mereka sering menghadapi masalah dalam pengelolaan keuangan, mulai dari gaya hidup konsumtif hingga terjebak dalam utang.

Jika dilihat dari total outstanding pinjaman perseroangan Fintech Lending per Juni 2024 sebesar Rp61,52 triliun, perempuan lebih sering melakukan penundaan pembayaran utang. Berdasarkan Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 55% perempuan dalam total outstanding pinjaman perseroangan atau sebesar Rp33,76 triliun dan 45% nya laki-laki atau sebesar Rp27,76 triliun.

Lalu, berdasarkan usia, generasi Z dan milenial mendominasi penundaan pembayaran utang pada fintech lending, dengan total sebesar Rp30,59 triliun per Juni 2024.

Agar tak terjebak utang dan lainnya, lantas kebiasaan buruk apa saja yang harus dihentikan dan dihindari oleh Gen Z? Berikut rangkumannya.

Kebiasaan Buruk Keuangan yang Harus Dihindari Oleh Gen Z

Berikut beberapa kebiasaan buruk akan keuangan yang perlu dihindari Gen Z:

Tidak Memiliki Rencana Keuangan yang Matang

Banyak dari mereka tidak memantau pemasukan dan pengeluaran, sehingga sulit untuk mencapai kestabilan finansial. Mulai sekarang, penting untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan, dana darurat, investasi, dan asuransi. Perencanaan keuangan yang baik akan membantu menciptakan masa depan yang lebih stabil dan aman.

Pengeluaran Lebih Besar dari Pemasukan

Hindari pengeluaran yang melebihi pendapatan. Contohnya termasuk membeli barang-barang mewah, mengajukan kredit perumahan dengan cicilan tinggi, dan sejenisnya. Meskipun barang, transportasi, atau properti bisa diperoleh dengan kredit, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti biaya perawatan yang dapat menyulitkan proses menabung.

Memiliki Banyak Keinginan

Sering kali, Gen Z terjebak dalam masalah keuangan karena kesulitan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dana yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama malah digunakan untuk memenuhi keinginan. Akibatnya, banyak Gen Z menghadapi masalah finansial karena membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak esensial.

Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan kebutuhan sebagai yang utama. Belajarlah untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dengan memisahkan keduanya, kamu dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan menghindari kesalahan keuangan yang umum terjadi pada Gen Z.

Memiliki Satu Rekening

Bagi sebagian orang, satu rekening mungkin terasa cukup. Namun, menyimpan semua pemasukan dalam satu rekening bisa membuat pengelolaannya lebih sulit. Misalnya, jika kita menyimpan Rp 10 juta tanpa membaginya, risiko pengeluaran berlebihan menjadi lebih besar. Oleh karena itu, memiliki lebih dari satu rekening tabungan bisa menjadi solusi yang efektif.

Selalu Merasa Kekurangan

Merasa selalu kekurangan uang meskipun gaji sudah cukup tinggi adalah salah satu tanda kesalahan keuangan pada Gen Z. Keinginan untuk mengikuti tren gaya hidup terkini membuat mereka menghabiskan uang lebih banyak daripada yang mereka hasilkan.

Akibatnya, pengeluaran menjadi tidak terkontrol dan kondisi keuangan menjadi tidak sehat. Sebagai solusi, kamu bisa meninggalkan gaya hidup konsumtif, berhemat, dan mengalihkan pengeluaran yang tidak perlu untuk ditabung atau diinvestasikan.

Impulsive Buying

Saat ini, strategi pemasaran semakin kreatif dan inovatif. Jika Anda tidak berhati-hati dan kurang memiliki kontrol diri, Anda bisa tergoda oleh berbagai penawaran yang ada. Anda mungkin membuat keputusan pembelian dengan cepat tanpa mempertimbangkan apakah itu benar-benar kebutuhan atau hanya keinginan.

Hindari pembelian yang tidak perlu yang dapat mempengaruhi kesehatan keuangan Anda. Alokasikan keuangan Anda untuk pos pengeluaran yang tepat dan bersikap selektif dalam melakukan pembelian yang benar-benar memberikan manfaat.

Sulit untuk Meraih Tujuan Jangka Panjang

Memiliki tujuan keuangan jangka panjang sangat penting, namun mencapainya memerlukan strategi dan disiplin. Banyak Gen Z yang memiliki tujuan jangka panjang seperti membeli rumah. Namun, tingginya harga rumah dan inflasi yang terus meningkat sering kali membuat mereka kesulitan untuk mencapainya.

Salah satu solusi adalah dengan menyisihkan sebagian gaji setiap bulan untuk uang muka rumah atau mempertimbangkan opsi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Dengan cara ini, tujuan Anda untuk memiliki rumah dapat menjadi lebih mungkin untuk terwujud secara finansial.

Itu dia kebiasaan buruk terkait keuangan yang harus dihindari oleh Gen Z.