Ilustrasi 4 hari kerja.
Dunia

7 Negara yang Terapkan 4 Hari Kerja untuk Angkat Produktivitas dan Kebahagiaan Karyawan

  • Belakangan ide empat hari kerja kembali mengemuka menyusul rilisnya hasil eksperimen penerapan kebijakan tersebut di Inggris.

Dunia

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Belakangan ide empat hari kerja kembali mengemuka menyusul rilisnya hasil eksperimen penerapan kebijakan tersebut di Inggris. Dalam uji coba yang melibatkan 2.900 pekerja dari 61 perusahaan di Inggris, ditemukan sejumlah manfaat bagi karyawan maupun perusahaan. 

Pekerja diketahui mengalami penurunan tingkat stres, kelelahan dan potensi izin sakit. Mereka pun lebih baik dalam mengelola kehidupan sehari-hari dan pekerjaan (work life balance). Pada saat yang sama, perusahaan masih tetap dapat menjaga produktivitasnya. Kinerja bisnis perusahaan yang mengikuti eksperimen bahkan meningkat rata-rata 1,4%. 

Sebelum riset yang dijalankan kelompok 4 Day Week Global ini, ternyata sudah ada sejumlah negara yang menerapkan empat hari kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan karyawan. Berikut ulasannya.  

Jepang

Jepang dikenal sebagai negara dengan etos kerja tinggi. Saking banyaknya warga yang workaholic, pemerintah Jepang sampai mengeluarkan kebijakan yang mendorong perusahaan menerapkan empat hari kerja. Hal itu untuk mewujudkan keseimbangan antara kehidupan dan kerja. 

Saat ini sudah cukup banyak perusahaan besar yang menerapkan empat hari kerja di Jepang, salah satunya Panasonic. CEO Panasonic, Kusumi Yuki, membebaskan karyawan untuk mengambil pekerjaan sampingan, menjadi sukarelawan atau sekadar bersantai di libur tambahannya.

Jerman

Di Eropa, Jerman menjadi salah satu “surga” untuk para pekerja. Jerman merupakan negara dengan durasi kerja rata-rata terpendek di Eropa. World Economic Forum (WEF) menyebut rata-rata durasi kerja di Jerman adalah 34,2 jam sepekan.

Lebih dari 150 perusahaan di Jerman telah beralih ke sistem kerja empat hari sepekan. Survei terbaru menunjukkan sekitar 71% perusahaan Jerman menyukai pendekatan tersebut. Demikian halnya serikat pekerja terbesar di negara itu, IG Metall.

Islandia

Islandia adalah salah satu pelopor kebijakan empat hari kerja di dunia. Negara berjuluk Pulau Laut dan Api ini telah menerapkan aturan tersebut sejak 2015. Kebijakan itu diambil secara massal dan tanpa memotong upah pekerja. 

Hasilnya pun menggembirakan sejauh ini. Kerja yang lebih pendek terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dari segi tingkat stres, kelelahan hingga keseimbangan kesehatan dan kehidupan kerja.

Amerika Serikat

Sejumlah pemerintah negara bagian dan lokal telah melakukan program pengujian untuk konsep empat hari kerja sejak 2022. Beberapa perusahaan seperti Kickstarter, Basecamp, dan Boulder bahkan telah mengadopsi empat hari kerja. 

Selandia Baru

Empat hari kerja mulai intens digaungkan di Selandia Baru sejak Jacinda Ardern menjadi Perdana Menteri. Gagasan itu diapungkan agar warga dapat mengunjungi tempat wisata lokal sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Perpetual Guardian, penyedia layanan perencanaan perumahan di Selandia Baru, menjadi salah satu perusahaan yang menerapkan empat hari kerja. Pendiri perusahaan tersebut menemukan ada peningkatan produktivtas, work life balance serta pengurangan tingkat stres setelah menerapkan aturan tersebut.

Belgia

Belgia menerapkan opsi empat hari kerja sepekan sejak Februari 2022. Pekerja diberi kebebasan untuk bekerja empat atau lima hari sepekan tanpa potongan gaji. Namun program ini tetap mempertahankan syarat 40 jam per pekan. Dari 8 jam per hari dengan kerja 5 hari sepekan menjadi 10 jam untuk 4 hari kerja.

Denmark

Denmark resmi menerapkan jam kerja sebanyak 37 jam sepekan. Adapun Kotamadya Odsherred telah mengimplementasikan empat hari kerja dengan durasi 35 jam sejak 2019.