<p>Suasana karyawan di pabrik Denso. / Denso.com</p>
Industri

7 Perusahaan Raksasa Asing Mantap Relokasi ke RI, Investasi Rp11,9 Triliun

  • Nilai penanaman modal ketujuh perusahaan asing tersebut, kata Bahlil, mencapai US$850 juta atau setara Rp11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 30.000 orang.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA –  Pemerintah semakin gencar dalam menggaet investor asing ke Indonesia. Belum lama ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan sebanyak tujuh perusahaan asing dari China sudah pindah atau relokasi ke dalam negeri.

“BKPM melalui tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi berkomitmen untuk mengawal proses relokasi ini,” ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada konferensi daring, Jumat, 17 Juli 2020.

Menurutnya, iklim investasi di Indonesia harus dijaga agar mampu menciptakan lapangan kerja, terutama di masa pandemi COVID-19. Pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, didukung oleh sektor konsumsi dari pendapatan masyarakat. Investasi pun, kata Bahlil, berperan penting untuk mendukung capaian tersebut.

Berikut ketujuh perusahaan asing yang relokasi industri ke Indonesia.

1. Alpan Lighting

Mendirikan PT CDS Asia yang merupakan perusahaan di bidang usaha industri lampu dengan tenaga surya. Alphan yang berbasis di Camarillo, California, Amerika Serikat ini memproduksi bohlam lampu berteknologi light emitting diode (LED) yang banyak digunakan sebagai lampu taman.

Relokasi pabrik dari China ke Indonesia ini dikarenakan oleh tarif impor produk yang lebih murah, yakni 0% dibanding dari Cina ke Amerika yang sebesar 25%.

2. Sagami Electric

Mendirikan PT Sagami Indonesia yang bergerak di bidang industri komponen elektronika. Perusahaan ini sendiri telah berdiri sejak 1946 di Jepang. Pada 1987, Sagami Electric mulai berekspansi ke Hongkong dan China, kemudian setahun berikutnya mulai merambah ke Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia.

Adapun di Indonesia, perusahaan ini baru didirikan pada 2012 di Deli Serdang, Sumatera Utara. Relokasi dilaksanakan dengan alasan efektifitas biaya pabrik dan tenaga kerja yang lebih kompetitif dari China.

3. Denso

Mendirikan PT Denso Indonesia yang bergerak di bidang industri suku cadang kendaraan bermotor, seperti air conditioner (AC) atau pendingin kabin mobil. Jaringan kerja Denso mencakup Eropa, Amerika Utara, Asia, dan Jepang dengan tenaga kerja mencapai 170.000 yang tersbar di 200 lokasi.

4. Panasonic

Mendirikan PT Panasonic Manufacturing Indonesia, bergerak di bidang industri barang elektronika. Relokasi dilakukan karena Indonesia dianggap sebagai basis pasar ekspor untuk produk home appliance.

5. Meiloon

Mendirikan PT Meiloon Technology Indonesia yang bergerak di bidang industri speaker, audio, dan video elektronik.

Meilion berdiri sejak 1973 di Taiwan yang merupakan pusat produksi bidang manufaktur terbesar di pasar global. Kantor penjualan Meiloon terdapat di Inggris dan Amerika Serikat.

6. Kenda Tire

Mendirikan PT Kenda Rubber Indonesia yang bergerak di bidang industri ban, mulai dari ban sepeda, mobil, pikap, truk, kursi roda, van, hingga trailer. Kenda Tire dianggap dapat mendukung sektor otomotif di Indonesia menjadi semakin lengkap dan beragam.

7. LG Electronics

Mendirikan PT LG Electronics Indonesia yang bergerak di bidang industri perlengkapan elektronika. Pabrik dan kantor pemasaran perusahaan ini telah tersebar di Cina, Vietnam, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Indonesia pun dijajaki oleh LG Electronik untuk dijadikan regional baru pasar Asia dan Australia.

Adapun nilai penanaman modal ketujuh perusahaan asing tersebut, kata Bahlil, mencapai US$850 juta atau setara Rp11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 30.000 orang.

Bahlil menambahkan, sebanyak 17 investor lain juga diketahui telah menyampaikan minat untuk relokasi industri ke Indonesia. LG Chemicals asal Korea Selatan, menjadi salah satu perusahaan yang akan membangun industri baterai kendaraan terintegrasi dengan smeltel.

“Rencana nilai investasi LG Chemicals diperkirakan mencapai US$9,8 miliar dengan serapan hingga 14.000 tenaga kerja,” kata Bahlil. (SKO)