<p>Ilustrasi iklan berjalan di kendaraan mobil / Facebook @ubiklan</p>

7 Start-up Iklan Stiker di Mobil untuk Raup Pendapatan Tambahan Jutaan Rupiah

  • Memasang iklan stiker di badan mobil bisa menambah pendapatan sampingan bagi para pemilik kendaraan dan driver taksi online hingga jutaan rupiah.

Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Implementasi ide bisnis advertising atau iklan di badan kendaraan telah muncul di Amerika Serikat (AS) pada lima tahun lalu. Diperkenalkan oleh perusahaan rintisan (start-up) bernama Wrapify, bisnis ini terbukti membuahkan pundi-pundi keuntungan.

Dilansir dari Techinasia.com, perusahaan rintisan ini berhasil meraih pendanaan sebesar US$3juta atau setara Rp43,8 miliar (asumsi kurs Rp14.600) pada Maret 207 lalu. Kesuksesan Wrapfy membawa kemunculan bisnis serupa di Tanah Air.

Konsep bisnisnya pun terbilang sama. Startup jenis ini akan merekrut para pengemudi mobil dan motor sebagai mitranya. Lalu kendaraan mereka akan dipasangi iklan dari para klien perusahaan tersebut. Nantinya, para pemilik kendaraan akan mendapatkan sejumlah bayaran atas iklan yang telah di pasang di kendaraannya tersebut.

Kali ini TrenAsia.com akan mengulas tujuh startup dalam negeri yang menawarkan jasa iklan “berjalan” ini. Berikut ulasannya.

Iklan Blibli.com di badan mobil dari Ubiklan / Facebook @ubiklan

1. Ubiklan

Perusahaan rintisan ini diluncurkan pada tahun 2016 oleh Glorio Yulianto dan Kalvin Handoko. Pada awal kemunculannya, entitas ini telah mendapatkan kucuran dana sebesar Rp1,3 miliar melalui pendanaan tahap awal. Suntikkan dana datang dari perusahaan jasa advertising, Warna Warni Group.

Saat ini Ubiklan telah memiliki mitra dengan beberapa e-commerce raksasa dari OLX hingga Tokopedia. Iklan-iklan seputar keduanya akan diiklankan di bodi motor atau mobil pemilik kendaraan yang juga menjadi mitra Ubiklan. Selain itu, Ubiklan juga memasang pelacak di ponsel pengemudi untuk memastikan bahwa pemilik melakukan perjalanan yang  juga dijadikan Key Performance Indicator (KPI).

Perusahaan advertising StickEarn / Stickearn.com

2. StickEarn

Menggandeng Ming Promotion, StickEarn melakukan tranformasi kendaraan roda empat menjadi sarana iklan sepenuhnya. Startup satu ini memang agak berbeda dengan rivalnya. StickEarn tidak melakukan kerja sama dengan mitra yang memiliki kendaraan bermotor untuk menyajikan iklan kliennya. Perusahaan ini menampilkan videotron besar beroda empat yang dinamakan mobile LED yang aktif keliling kota tiap harinya.

StickEarn mendapatkan seed funding sebesar Rp15 miliar dari perusahaan pemodal terkenal, East Ventures pada tahun 2017. Pada tahap pendanaan seri A, startup ini juga berhasil meraup investasi senilai Rp77 miliar dari SMDV, East Ventures, PT Visionet International (OVO), hingga perusahaan ride hailing Grab.

Ilustrasi Sticar / Karyasahityadigdaya.id

3. Sticar

Startup jasa layanan iklan selanjutnya adalah Sti-car yang didirikan pada tahun 2016 oleh Rio Darmawan, Enzo Hutabarat, dan Eric Rammada. Perusahaan ini menawarkan beberapa pilihan pemasangan iklan di bodi mobil mitranya mulai dari pintu mobil, kaca belakang hingga full body.

Namun, perusahaan ini membatasi jarak tempuh mitra pengemudinya. Si mitra tidak boleh lebih bepergian lebih dari 50 kilometer tiap harinya. Sedangkan penghasilan yang bisa di dapatkan oleh mitra pengemudi Rp1,5 juta per bulan.

Saat ini, Sti-car telah memiliki beberapa klien yang cukup besar. Mulai dari platform pinjaman online Modalku, provider internet My Republic, hingga produsen elektronik Lenovo.

Pada 17 September 2018 lalu, Gojek Indonesia resmi mengumumkan telah mengakuisisi startup yang menghadirkan layanan iklan di kendaraan bermotor, yaitu Promogo / Foto: Promoogo

4. Promogo

Startup ini mulai beroperasi pada awal tahun 2016 dan didirikan oleh Sergio Rusli dan Andrew Tanyono pada awal tahun 2016. Perusahaan ini telah berhasil merekrut ribuan mitra pengemudi.

Promogo menawarkan tampilan iklan melalui layar LCD yang dipasang pada bodi kendaraan. Klien perusahaan ini bisa memilih posisi iklan sesuai dengan keinginan dan budget. Mulai dari bagian samping, bagian belakang, setengah bagian belakang mobil, full bodi, kaca belakang, atau dengan menggunakan LCD.

Rata-rata penghasilan yang bisa di dapat mitra pengemudi hingga Rp3 juta per bulan dengan estimasi jarak tempuh sampai dengan 1.000 kilometer. Mitra Promogo antara lain Blibli, Allianz, Gojek, Express Group, Wings Group, Sampoerna University, dan Holiday Inn.

Wrapmobil meramaikan iklan di kendaraan / Foto: Wrapmobil

5. WrapMobil

Perusahaan rintisan ini diperkirakan dibangun dengan skema bootstrap atau pendanaan pribadi. Didirikan oleh Manish Nathani pada akhir tahun 2016. WrapMobil menawarkan dua pilihan pemasangan iklan di bodi mobil, yaitu setengah atau full bodi.

Estimasi penghasilan yang bisa didapatkan mitra pengemudi berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta per bulan, tergantung pilihan pemasangan iklan. Dengan catatan, mitra harus menempuh jarak hingga 1.000 kilometer per bulan.

Iklan di mobil KarAds / Facebook @karads.net

6. KarAds

Startup satu ini juga mengandalkan dana pribadi atau bootstrap dalam membangun bisnisnya. Dirilis pada pertengahan tahun 2016, saat ini KarAds berhasil menarik ribuan mitra pengemudi.

Perusahaan jasa layanan iklan ini memberikan pilihan tempat pemasangan iklan untuk kliennya. Mulai dari kanan dan kiri bodi, bagian belakang bodi (partial), kaca belakang hingga full bodi. KarAds menawarkan penghasilan sebesar Rp1 juta bagi mitranya dengan syarat menempuh jarak tertentu per bulannya.

Perusahaan rintisan iklan mobil Klana / Dok. Klana

7. Klana

Nah, startup kali ini fokus menawarkan layanan pemasangan iklan di bagian dalam mobil. Menariknya lagi, Klana juga menjadikan mitra pengemudinya sebagai brand ambassador bagi klien yang memakai jasanya.

Meskipun fokus iklan indoor, Klana tetap menawarkan pemasangan iklan di bodi mobil. Kliennya bisa memilih iklan yang ingin dipasang, mulai dari setengah bagian mobil atau full bodi. (SKO)