Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

7 Tips Investasi Saham Saat Suku Bunga Tidak Turun

  • Ketika suku bunga tidak turun, investor sering kali mencari alternatif investasi yang lebih menarik daripada obligasi atau instrumen keuangan berbunga tetap lainnya.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Suku bunga yang stagnan atau bahkan meningkat bisa menjadi tantangan bagi para investor saham. Ketika suku bunga tidak turun, investor sering kali mencari alternatif investasi yang lebih menarik daripada obligasi atau instrumen keuangan berbunga tetap lainnya. 

Investasi saham tetap menjadi pilihan yang menarik, namun membutuhkan strategi yang tepat untuk menghadapi ketidakpastian pasar. Berikut adalah tujuh tips untuk mengelola investasi saham Anda saat suku bunga tidak menurun:

1. Teliti Perusahaan-Perusahaan yang Stabil

Saat suku bunga stagnan, investor cenderung memprioritaskan perusahaan-perusahaan yang stabil dengan kinerja yang kuat dan pendapatan yang dapat diandalkan. Teliti laporan keuangan perusahaan untuk memahami bagaimana kinerja mereka selama periode suku bunga tetap atau naik. Pilih perusahaan-perusahaan dengan catatan pertumbuhan yang konsisten dan fundamental yang kuat.

2. Fokus pada Dividen

Dividen menjadi aspek penting dari investasi saham saat suku bunga tidak turun. Perusahaan-perusahaan yang membayar dividen secara teratur dapat memberikan aliran pendapatan yang stabil kepada investor. Teliti riwayat pembayaran dividen perusahaan dan tingkat dividen yang mereka bayarkan. Investasi pada perusahaan dengan kebijakan dividen yang kuat dapat memberikan perlindungan terhadap volatilitas pasar.

3. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio menjadi lebih penting saat suku bunga stagnan. Dengan mengalokasikan investasi Anda ke berbagai sektor dan industri, Anda dapat mengurangi risiko konsentrasi yang terkait dengan perubahan suku bunga. Pertimbangkan untuk memiliki saham-saham dari sektor-sektor yang berbeda, seperti teknologi, kesehatan, keuangan, dan energi, untuk mengimbangi potensi fluktuasi pasar.

4. Perhatikan Kinerja Sektor

Tidak semua sektor berkinerja sama saat suku bunga stagnan. Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh daripada yang lain oleh perubahan suku bunga. Teliti kinerja sektor-sektor yang berbeda selama periode suku bunga tetap atau naik. Pilih saham dari sektor-sektor yang memiliki prospek pertumbuhan yang kuat dan potensi kinerja yang stabil meskipun suku bunga tidak turun.

5. Waspadai Utang Perusahaan

Ketika suku bunga tidak turun, perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi mungkin menghadapi tekanan lebih besar untuk membayar bunga atas utang mereka. Hindari saham-saham dari perusahaan-perusahaan dengan rasio utang yang tinggi, terutama jika suku bunga diperkirakan akan tetap stabil atau naik. Prioritaskan perusahaan-perusahaan dengan struktur modal yang sehat dan kemampuan untuk membayar bunga utang mereka.

6. Tetap Tenang di Tengah Volatilitas

Volatilitas pasar mungkin meningkat saat suku bunga stagnan. Penting untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh gejolak pasar jangka pendek. Fokus pada tujuan investasi jangka panjang Anda dan pertimbangkan untuk menggunakan volatilitas pasar sebagai peluang untuk membeli saham-saham berkualitas dengan harga yang lebih murah. Tetap disiplin dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi.

7. Pantau Perubahan Suku Bunga dan Kebijakan Moneter

Meskipun suku bunga mungkin stagnan pada saat ini, penting untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter. Perubahan suku bunga dan kebijakan moneter dapat mempengaruhi pasar secara signifikan dalam jangka panjang. Tetap up-to-date dengan berita dan analisis terkini tentang suku bunga dan kebijakan moneter untuk dapat menyesuaikan strategi investasi Anda secara tepat waktu.