blog_trading_psychology.jpg
Industri

70 Persen Nasabah BNI Sekuritas Berasal dari Generasi Milenial yang Bertransaksi Secara Online

  • Perkembangan teknologi dewasa ini telah menggeser preferensi nasabah dalam bertransaksi saham, yang mana pada kuartal I-2022, tercatat lebih dari 80% transaksi di outlet cabang maupun galeri investasi BNI Sekuritas dilakukan secara online.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Tercatat sekitar 70% nasabah PT BNI Sekuritas berasal dari generasi milenial yang sudah mulai bertransaksi secara online.

Perkembangan tersebut didorong oleh kemudahan dan kecepatan yang dihadirkan dalam mengakses informasi melalui platform online dan biaya trading yang relatif lebih murah.

Perkembangan teknologi dewasa ini telah menggeser preferensi nasabah dalam bertransaksi saham, yang mana pada kuartal I-2022, tercatat lebih dari 80% transaksi di outlet cabang maupun galeri investasi BNI Sekuritas dilakukan secara online.

Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mengatakan, digitalisasi saat ini menjadi salah satu kunci kemajuan bisnis perusahaan efek untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

"Melalui digitalisasi, BNI Sekuritas juga mampu melahirkan berbagai peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah nasabah," ujar Agung melalui keterangan resmi yang diterima TrenAsia, Senin, 1 Agustus 2022.

Untuk diketahui, per Juni 2022, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah nasabah di pasar modal mencapai 9,11 juta dengan kenaikan 21,68% secara year-on-year (yoy).

Jumlah itu didominasi oleh nasabah milenial dengan persentase 59,72% dan nilai aset sebesar Rp49,94 triliun.

Melihat tingginya minat nasabah dalam bertransaksi secara online, BNI Sekuritas pun terus berupaya untuk melakukan transformasi digital.

Seiring dengan transformasi bisnis digital yang dilakukan oleh BNI Sekuritas, perusahaan pun meninjau ulang perjanjian kerja sama di sejumlah outlet kemitraan.

BNI Sekuritas tetap mempertahankan aktivitas operasional di sejumlah outlet yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memberikan alternatif pilihan layanan secara nondigital untuk nasabah.

Strategi hybrid ditempuh untuk menyikapi bergesernya preferensi sebagian besar nasabah ke transaksi digital. Sementara itu, sebagian nasabah masih tetap dibantu oleh tenaga wakil perantara pedagang efek BNI Sekuritas yang berpengalaman.