716 Hari di Orbit, Pesawat Rahasia X-37B Amerika Kembali Pecahkan Rekor
Pesawat ruang angkasa rahasia Angkatan Udara Amerika sekali lagi memecahkan rekornya sendiri, dengan menghabiskan 716 hari di orbit dan terus bertambah. Misi kelima (OTV-5) dari pesawat luar angkasa X-37B adalah yang terpanjang, melampaui jumlah hari misi sebelumnya. OTV-5 meluncur dari Cape Canaveral di atas roket SpaceX Falcon 9 pada 9 Juli 2017. Menurut Space.com, pesawat […]
Pesawat ruang angkasa rahasia Angkatan Udara Amerika sekali lagi memecahkan rekornya sendiri, dengan menghabiskan 716 hari di orbit dan terus bertambah. Misi kelima (OTV-5) dari pesawat luar angkasa X-37B adalah yang terpanjang, melampaui jumlah hari misi sebelumnya.
OTV-5 meluncur dari Cape Canaveral di atas roket SpaceX Falcon 9 pada 9 Juli 2017. Menurut Space.com, pesawat ruang angkasa sedang menguji sejumlah teknologi termasuk “Advanced Structurally Embedded Thermal Spreader experiment (ASETS-II) yang mengukur kinerja elektronik dan pipa berosilasi di lingkungan ruang angkasa. “
Sebagaimana dilaporkan Popular Mechanics Senin (26/08/2019) Angkatan Udara Amerika memiliki dua pesawat ruang angkasa X-37B. Dibangun oleh Boeing, X-37B adalah pesawat ruang angkasa tak berawak yang didorong ke orbit di atas roket dan meluncur kembali ke Bumi seperti Space Shuttle. Misi pertama pesawat ini dulu berlangsung 224 hari.
Ketika OTV-5 kembali dari luar angkasa, hampir pasti akan mendarat di California atau Florida, tempat misi sebelumnya telah kembali. Pesawat ruang angkasa biasanya meluncur ke pendaratan di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California tengah atau Pusat Antariksa Kennedy.
Pada bulan Juli, seorang fotografer ruang angkasa amatir di Belanda mengambil foto pertama X-37B ketika di orbit Bumi. Pada bulan itu mantan Sekretaris Angkatan Udara Amerika Heather Wilson mengungkapkan X-37B dapat mengubah orbitnya, menggagalkan musuh yang mencoba melacak pesawat ruang angkasa.
Kisah X-37B dimulai pada 1990-an, ketika NASA sedang mempelajari alternatif yang lebih murah dari pengorbit Pesawat Ulang-alik atau Space Shuttle. Pesawat ulang-alik, yang dirancang untuk sering diterbangkan dan dengan mesin pendorong yang dapat digunakan kembali, seharusnya secara dramatis menurunkan biaya transportasi orang dan perangkat keras ke orbit rendah Bumi.
Sayangnya, pesawat ulang-alik akhirnya menjadi pesawat yang jauh lebih banyak perawatan daripada yang diperkirakan sebelumnya dan gagal menurunkan biaya payload-to-orbit. Lebih buruk lagi, pesawat ulang-alik membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memperbarui antar penerbangan, membuatnya menjadi platform yang tidak responsif seperti yang direncanakan sebelumnya.
Salah satu opsi untuk meningkatkan kesiapan pesawat ruang angkasa dan biaya yang lebih rendah adalah membuang awak manusia yang berarti menyingkirkan ruang hidup awak dan sistem pendukung kehidupan mereka.
Sebagai konsekuensi lebih lanjut, pesawat ruang angkasa tak berawak akan jauh lebih kecil daripada pesawat berawak, yang membutuhkan lebih sedikit daya dorong dan roket yang lebih kecil untuk memasukkannya ke ruang angkasa.