<p>Suasana pemukiman kumuh padat penduduk di bantaran Kali Tanjung Selor, Cideng, Jakarta, Senin, 20 Juli 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 26,42 juta orang per Maret 2020. Jumlah ini meningkat sebanyak 1,63 juta orang dari September 2019. Provinsi DKI Jakarta juga tercatat sebagai provinsi dengan peningkatan Gini Ratio tertinggi, yaitu naik 0,008 poin per Maret 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

79 Tahun Merdeka, 25 Juta Orang Indonesia Masih Ditelikung Kemiskinan

  • Pemerintah telah menganggarkan untuk perayaan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI (HUT RI) ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp87 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan anggaran HUT RI di Jakarta tahun lalu yang tercatat Rp53 miliar.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Gegap Gempita jelang upacara Kemerdekaan ke-79 RI masih intens terasa. Tahun ini Presiden Joko Widodo menggelar upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia (RI) di dua lokasi, Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan Daerah Khusus Jakarta sekaligus upacara terakhirnya menjabat sebagai Presiden RI.

Pemerintah telah menganggarkan untuk perayaan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI (HUT RI) ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp87 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan anggaran HUT RI di Jakarta tahun lalu yang tercatat Rp53 miliar.

Namun kemerdekaan RI nyatanya tak didapat oleh semua masyarakatnya, bahkan beberapa ada yang masih dalam garis kemiskinan dan kelaparan.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat 7% hingga 16% masyarakat Indonesia masih rentan mengalami kelaparan. Hal ini perlu menjadi perhatian penting pemerintah agar menjaga stok pangan dalam negeri.

Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud menyampaikan, meski wilayah pertanian Indonesia cukup luas, namun produktivitas pertanian seperti menanam padi malah terjadi penurunan.

BPS mencatat presentase penduduk miskin Maret 2024 diakui turun menjadi 9,03% turun tipis 0,33% poin terhadap Maret 2023 (yoy).

Artinya masih ada sebanyak 25,22 juta orang, yang masuk dalam kategori penduduk miskin 2024. Jika dirinci persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 sebesar 7,09%, menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 7,29%.

Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 11,79%, menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 12,22%.

Menurut data BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp582.932 per kapita atau bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp433.906 atau 74,44% dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp149.026 atau 25,56%.

Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.786.415 per rumah tangga miskin per bulan.

Ada 14 kriteria masyarakat miskin menurut standar Badan Pusat Statistik yang dipergunakan untuk menentukan keluarga atau rumah tangga yang dapat dikategorikan miskin :

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/ bambu / kayu murahan
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu / rumbia / kayu berkualitas rendah / tembok tanpa diplester
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar / bersama-sama dengan rumah tangga lain
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik
6. Sumber air minum berasal dari sumur / mata air tidak terlindung / sungai /air hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar / arang / minyak tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging / susu / ayam satu kali dalam seminggu
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu / dua kali dalam sehari
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas / poliklinik
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp600.000 per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah / tidak tamat SD/ hanya SD
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp500.000 seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan miskin.