Pengisian bahan bakar bersubsidi untuk kendaraan bermotor di sebuah SPBU, Kamis 4 Agustus 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Industri

8 Emiten Paling Terdampak Kenaikan Harga BBM

  • Meski baru berjalan sebulan sejak efektif berlakunya tarif BBM baru, beragam emiten dengan komposisi beban energi utamanya BBM dan listrik ini langsung merasakan dampak keputusan pemerintah tersebut di kuartal III-2022, dimana mereka makin rentan merugi akibat margin dan laba perusahaan yang tergerus.

Industri

Yosi Winosa

JAKARTA - Pada 3 September 2022 lalu, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan ini tidak hanya berimbas pada masyarakat semata, melainkan juga beberapa emiten di sektor transportasi, shipping, semen, kontraktor pertambangan hingga logistik ataupun distributor.

Meski baru berjalan sebulan sejak efektif berlakunya tarif BBM baru, beragam emiten dengan komposisi beban energi utamanya BBM dan listrik ini langsung merasakan dampak keputusan pemerintah tersebut di kuartal III-2022, dimana mereka makin rentan merugi akibat margin dan laba perusahaan yang tergerus.

Sebut saja PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan struktur beban BBM (persentase beban BBM dibanding pendapatan) naik dari 19,25% di kuartal II-2022 menjadi 19,32% di kuartal III-2022.  Lalu juga PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) yang struktur beban BBM nya naik dari 13,83% di kuartal II-2022 menjadi 14,21% di kuartal III-2022. Terakhir, PT Temas Tbk (TMAS) yang juga naik dari 19,80% menjadi 21,30%  di kuartal III-2022.

Namun emiten-emiten ini juga ada yang mampu mempertahankan magin dan laba, karena mereka bisa meningkatkan harga jual dan mempertahankan demand. Seperti yang terjadi pada beberapa emiten semen seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).

Ketiganya berhasil memperbaiki struktur beban BBM masing-masing dari 37% menjadi 34,06%, dari 27,2% menjadi 26,46% dan dari 20% menjadi 19,64%. Adapun emiten kontraktor pertambangan batu bara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berhasil memangkas struktur beban BBM dari 17,80% menjadi 12,88%.