Bekerja dari Rumah
Gaya Hidup

8 Strategi untuk Mencari Pekerjaan Sampingan, Jangan Sampai Salah Pilih!

  • Strategi untuk mencari pekerjaan atau bisnis sampingan.

Gaya Hidup

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang tidak terduga, banyak orang yang berpikir untuk mencari pekerjaan sampingan. Namun, perlu diketahui bahwa dalam mencari pekerjaan sampingan, dibutuhkan strategi khusus untuk memperoleh hasil yang lebih menguntungkan. 

Menurut Angga Andinata, edukator dan influencer finansial, sebagian orang mencari pekerjaan sampingan untuk mencari uang tambahan. Akhirnya, orang pun rela untuk mencari pekerjaan sampingan apapun karena hanya fokus kepada kebutuhan uang. 

“Jadinya, pekerjaan sampingan itu cuma sebagai metode survival saja, bukan bagian dari strategi kehidupan atau bahkan karier. Padahal, kita juga menginvestasikan aset kita, paling tidak waktu dan tenaga,” ujar Angga sebagaimana dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube-nya dengan judul “Strategi Cari Side Hustle/Kerjaan Sampingan”.

Saat mencari pekerjaan sampingan, sebaiknya jangan hanya fokus kepada uangnya. Pekerjaan sampingan yang akan ditekuni sebaiknya menjanjikan prospek karier di masa depan dan setidaknya bisa menggantikan investasi waktu serta tenaga yang disalurkan. 

Mengapa pekerjaan sampingan itu penting?

Banyak orang yang menilai, saat memiliki uang yang cukup, maka pekerjaan sampingan pun tidak lagi dibutuhkan. Namun, penilaian itu lahir dari pola pikir yang hanya fokus kepada uang.

Angga Andinata pun mengatakan, pekerjaan sampingan sebaiknya tidak hanya berorientasi fokus ke pendapatan tambahan. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, sebaiknya terapkan konsep “test the water”, yakni mengecek apakah pekerjaan sampingan yang dilakukan dapat menunjang karier yang lebih baik ketimbang profesi utama yang sedang dijalani dan dapat memberikan pengalaman yang bermanfaat untuk karir. 

Dengan menerapkan konsep tersebut, orang yang mencari pekerjaan sampingan pun dapat memilih karier yang paling tepat untuk dijalani dan memperoleh nilai-nilai yang efektif untuk pengembangan diri yang lebih baik.

Menurut Angga, setidaknya ada delapan pertimbangan yang harus dipikirkan saat mencari dan memilih pekerjaan sampingan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, yakni sebagai berikut:

1. Apakah pekerjaan sampingan berkaitan dengan money game?

Dikatakan oleh Angga, aktivitas yang berkaitan dengan money game bukanlah bisnis. Mengajak orang lewat dalam aktivitas afiliasi pun bukan sebuah bisnis. 

Karena kebanyakan orang hanya ingin uangnya saja, pendapatannya saja, makanya sampai ada orang yang tertipu dengan model bisnis money game. Mengajak-ajak orang di suatu model bisnis juga bukan pekerjaan sampingan yang ideal. 

"Tidak ideal karena tidak ada karier nyatanya. Kita tidak akan bisa jadi expert dalam suatu hal dari mengajak orang-orang di model bisnis yang usianya pendek,” papar Angga. 

2. Apakah ada orang yang berhasil?

Saat menggeluti pekerjaan atau bisnis sampingan, sebaiknya pertanyakan terlebih dahulu apakah ada orang yang pernah berhasil di pekerjaan/bisnis serupa. Carilah orang yang sudah sukses lebih dahulu di bidang yang sama untuk dijadikan mentor atau inspirasi, dan jangan sampai salah memilih orang yang terlihat sukses hanya dari penampakan luarnya saja. 

3. Apakah risikonya besar?

Usahakan agar pekerjaan sampingan yang dipilih memiliki risiko yang minim karena tujuan utamanya bukan hanya untuk mendapatkan uang, melainkan juga untuk mencari penunjang karier di masa depan.

Oleh karena itu, sebaiknya pelajari terlebih dahulu pekerjaan sampingan yang hendak ditekuni secara mendalam, dan gunakan angka yang minim jika pekerjaan atau bisnis yang akan dijalani itu memerlukan modal. 

4. Apakah sesuai dengan tren di masa kini dan masa depan?

Tren saat ini adalah berbagai hal yang berbau digital dan internet, dan tidak ada individu yang bisa melawan arus tren itu. Jika tren itu tidak diikuti, maka pekerjaan sampingan yang akan dijalani pun akan tergerus oleh zaman. 

“Itu kalau kita bicara tentang tren makro. Tetapi, ada juga micro trend dalam setiap sektor yang mungkin disebabkan oleh kebiasaan orang yang berubah,” kata Angga. 

5. Apa yang terjadi dalam jangka waktu tiga tahun ke depan?

Jika orang tidak bisa menjawab akan seperti apa kondisinya dalam waktu tiga tahun ke depan setelah mengemban pekerjaan atau bisnis yang dijalani, artinya rencana yang dibangun untuk prospek karier di masa depan belum bisa dibilang matang. 

“Berarti tidak ada plan yang jelas dengan side hustle-nya, atau pekerjaan sampingannya, atau mungkin pekerjaan sampingannya tidak membawa kalian ke mana-mana. Kalau tidak bisa dijawab, sebaiknya cari pekerjaan sampingan yang lain,” ujar Angga. 

6. Apakah pekerjaannya memiliki skalabilitas?

Pekerjaan sampingan sebaiknya memiliki skalabilitas, yakni potensi untuk diperluas atau dikembangkan. Dengan begitu, pekerjaan sampingan yang dijalani pun bisa mengantarkan ke prospek karier yang lebih menunjang. 

7. Apakah pekerjaan itu disukai saat dijalani?

Jika seseorang tidak menyukai pekerjaan atau sektor yang digelutinya, maka perjalanan karier akan mengalami hambatan dan  tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Kesukaan terhadap bidang yang ditekuni pun akan memudahkan orang untuk meningkatkan kemampuannya. 

“Bayangkan kita bakal menghabiskan 80 persen dari waktu kita di pekerjaan. Kalau kita tidak suka sama bidang pekerjaannya, meski punya banyak uang, kita tidak akan bahagia,” kata Angga.

Saat seseorang tidak bahagia dengan pekerjaannya, maka kemungkinan besar uang yang didapatkan pun akan disia-siakan untuk pelampiasan karena ada hasrat yang diasingkan. 

8. Bersifat sementara atau jangka panjang?

Pekerjaan sampingan yang ideal itu memiliki hasil dan prospek yang berjangka panjang. Upayakan untuk mencari pekerjaan yang hasilnya tidak hanya bersifat sementara. 

“Kita jangan cari sumber ladang yang hasilnya sementara. Kita cari yang sumbernya ada terus,” ujar Angga. 

Dengan menjalani pekerjaan sampingan yang memberi prospek jangka panjang, maka waktu dan energi pun tidak akan terbuang sia-sia.