<p>Tampak logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 6 Juli 2020. Logo baru yang diluncurkan pada Rabu, 1 Juli 2020 menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

9 BUMN Akan Tergabung dalam Holding BUMN Klaster Pangan

  • Sebanyak sembilan direktur utama BUMN menandatangani kesepakatan untuk merealisasikan program bersama dalam rangka konsolidasi Holding BUMN Klaster Pangan.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat pembentukan Holding BUMN Klaster Pangan.

Sebanyak sembilan direktur utama BUMN klaster pangan bersama Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury dan Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon menandatangani komitmen bersama pada Kamis, 22 April 2021.

“Komitmen bersama ini sebagai bentuk kesepakatan akan merealisasikan program bersama dalam rangka konsolidasi BUMN Industri pangan,” ujar Pahala, dikutip dari laman resmi Kementerian BUMN, Sabtu, 24 April 2021.

Untuk diketahui, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menjadi induk Holding BUMN Klaster Pangan tersebut. RNI bersama 9 BUMN lainnya menggelar focused group discussion untuk membuat roadmap holding BUMN industri pangan tersebut.

Pahala mengungkapkan FGD ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Tujuannya untuk melakukan harmonisasi antar BUMN mengenai rencana proses bisnis model yang akan dijalankan ke depan agar meningkatkan produktivitas.

Pahala juga menjelaskan, saat ini, masing-masing BUMN memiliki fokus sendiri. Misalnya sektor pertanian dikelola PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri, sektor perikanan dikelola Perum Perindo dan PT Perinus, serta komoditas garam dikelola PT Garam.

Kemudian, sektor perternakan dikelola PT Berdikari, komoditas gula dikelola PT RNI, kemudian proses trading dan logistik dikelola PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT BGR Logistic.

“FGD ini akan menjadi fondasi untuk menyelaraskan seluruh sektor bisnis yang saat ini dipegang masing-masing BUMN. Semua akan bertransformasi dan berintegrasi dalam skema industri pangan nasional,” kata dia.

Lebih lanjut, Pahala juga mengungkapkan rencana Holding BUMN Pangan telah dibahas pada rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Pemerintah berharap ke-9 BUMN pangan ini betul-betul dapat meningkatkan produktivitas pangan dan membantu ketahanan serta kedaulatan pangan nasional.

“BUMN Pangan ini perlu juga pengkajian mengenai potensi pengembangan yang sifatnya organik dan non organik. Bagaimana perannya juga sebagai offtaker beberapa komoditas pangan. Juga memang diperlukan fixing the basic BUMN Klaster pangan seperti bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan, dan lainnya sebagai upaya perbaikan,” ungkapnya.

Pahala optimistis perahu yang mengangkut ke-9 BUMN klaster pangan ini akan berhasil dengan dukungan action plan yang jelas, key performance indicator yang tepat, serta bentuk sinerginya yang terarah antar BUMN pangan.

“Holding BUMN pangan diharapkan dapat memperbaiki kinerja anggota-anggotanya yang diharapkan kedepannya menjadi BUMN Pangan yang membanggakan”, jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi menyampaikan progres holding pangan telah sampai pada dilakukannya Pembahasan Antar Kementerian (PAK) Penggabungan.

Pada proses restrukturisasi RNI telah membentuk Project Management Office (PMO) yang dibagi menjadi 7 stream dan bertugas untuk mengawali Project Charter percepatan pengembangan BUMN Pangan.

“Oleh karenanya diperlukan dukungan dari seluruh komisaris dan direksi BUMN Klaster Pangan untuk percepatan pengembangan BUMN Pangan ini,” jelas Arief. (LRD)