9 Saham Jadi Pilihan Utama Kala Target IHSG Direvisi Naik, Ada GOTO dan BBCA
- Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target IHSG tahun ini menjadi 8.238 dari sebelumnya 7.680, dengan target bull/bear di level 8.395/8.080.
Bursa Saham
JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, telah memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) atau 0,5%.
Pertanyaannya kini adalah, apakah keputusan ini akan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke arah bullish atau bearish? Simak juga rekomendasi terbaru untuk sembilan saham pilihan utama, termasuk GOTO dan BBCA.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi, menyatakan bahwa sebelum pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps pada pekan ini, The Fed hanya melakukan langkah serupa pada tahun 2001 dan 2007.
Dalam kedua periode tersebut, kata Erindra pemangkasan diikuti oleh resesi ekonomi dan koreksi tajam di pasar saham AS dalam waktu 12 bulan. IHSG pun mengalami koreksi signifikan, terpangkas 6% dan merosot 21% dalam 12 bulan setelah pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun 2001 dan 2007.
- IHSG Gagal Tembus Level 8.000 Usai Saham BREN ARB
- Kemendag Ngaku Tak Dilibatkan Kemenkes Rumuskan Kemasan Polos Rokok
- Wacana Kemasan Polos Rokok dan PP 28/2024 Bermasalah, Sejumlah Kementerian Angkat Suara
“Namun, dalam jangka pendek, tren pasar saat ini menunjukkan kemungkinan melanjutkan performanya, mengikuti pola yang terlihat pada tahun 2007,” jelas Erindra dalam risetnya pada Jumat, 20 September 2024.
Sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan dan properti, telah menunjukkan performa yang baik sebelum pemangkasan. Diperkirakan, kinerja kedua sektor ini akan berlanjut dalam tiga bulan setelah penyesuaian suku bunga.
BRI Danareksa Sekuritas optimistis bahwa pertumbuhan laba per saham (EPS) akan tetap menjadi pendorong utama aliran dana dan kinerja pasar. Dalam 12 bulan ke depan, berdasarkan konsensus Bloomberg, pertumbuhan EPS IHSG diperkirakan stabil pada level 7%, sehingga pasar saham Indonesia tetap menarik di antara negara berkembang lainnya.
“Meskipun prospek makro masih beragam, kami mencatat bahwa dalam tujuh dari sepuluh tahun terakhir, konsensus estimasi EPS pada saham-saham berkapitalisasi besar biasanya dipertahankan atau ditingkatkan pada kuartal III,” kata Erindra.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target IHSG tahun ini menjadi 8.238 dari sebelumnya 7.680, dengan target bull/bear di level 8.395/8.080. Sementara itu, asumsi pertumbuhan EPS dalam 12 bulan ke depan tetap di angka 8%.
BRI Danareksa Sekuritas juga tetap mengutamakan saham-saham dengan beta tinggi (high beta stocks). Di sektor perbankan, saham pilihan utama adalah BBCA, BBNI, dan ARTO dengan rekomendasi beli. Target harga untuk saham BBCA adalah Rp12.400 per saham, BBNI Rp7.600 per saham, dan ARTO Rp3.800 per saham.
Di sektor properti, pilihan utamanya adalah saham CTRA dan SMRA, dengan target harga CTRA sebesar Rp1.700 per saham dan SMRA Rp1.000 per saham. Rekomendasi untuk kedua saham tersebut juga adalah beli.
BRI Danareksa Sekuritas menambahkan saham ASII dan GOTO ke dalam daftar saham pilihan. Rekomendasinya adalah beli, dengan target harga saham ASII Rp5.700 per saham dan GOTO Rp90 per saham.
“Selain saham-saham dengan beta tinggi, kami juga menyukai TLKM dan MYOR. Rekomendasi untuk kedua saham ini adalah beli, dengan target harga TLKM Rp4.250 per saham dan MYOR Rp3.350 per saham,” tutup Erindra.