AAIB Tambah Utang untuk Indonesia Rp7,2 Triliun
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menambahkan dana pinjaman sebesar US$500 juta atau senilai lebih dari Rp7,2 triliun bagi pemerintah Indonesia untuk memperluas distribusi vaksin yang lebih aman dan efektif.
Nasional
JAKARTA – Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menambahkan dana pinjaman sebesar US$500 juta atau senilai lebih dari Rp7,2 triliun bagi pemerintah Indonesia untuk memperluas distribusi vaksin yang lebih aman dan efektif.
“Pemberian vaksin yang aman, efektif, dan merata harus menjadi prioritas utama di tahap ini untuk menangani COVID-19,” kata Principal Investment Operations Specialist AIIB Toshiaki Keicho di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 15 Juli 2021.
Dana tambahan itu akan disalurkan untuk peningkatan kesiapan sistem kesehatan dan rumah sakit penanganan COVID-19 termasuk vaksinasi serta mempertahankan fasilitas kesehatan non-COVID-19 terutama bagi kaum perempuan dan kelompok rentan.
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- 172 Pinjaman Online Ilegal Resmi Ditutup Lagi
- Wow! BUMN Bangun Layanan Kesehatan Internasional di Sanur Bali
Kemudian penguatan laboratorium kesehatan publik, pengawasan dan kapasitas rantai pasokan termasuk peningkatan sistem cold chain untuk memenuhi standar global penyimpanan serta pendistribusian vaksin.
Selanjutnya, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi tanggap darurat serta distribusi vaksin termasuk penguatan sistem logistik dan manajemen vaksin.
Penambahan dana pinjaman itu merupakan pendanaan ketiga yang disalurkan oleh AIIB kepada pemerintah Indonesia di bawah fasilitas pemulihan krisis COVID-19 senilai total US$1,5 miliar.
Sebelumnya, Dewan Direksi AIIB telah menyetujui pinjaman senilai US$750 juta pada Mei 2020 dan pinjaman senilai US$250 juta pada Juni 2020.
“Dana tambahan untuk sistem kesehatan menjadi sangat krusial demi melindungi masyarakat dan membantu pemulihan sektor produktif,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (SKO)