<p>Karyawan beraktivitas di dekat logo sejumlah asuransi umum di Jakarta, Senin, 28 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

AAUI Catat Premi Asuransi Umum Tumbuh 19,9 Persen jadi Rp67 Triliun per Kuartal III-2022

  • Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi asuransi umum mencapai Rp67 triliun pada kuartal III-2022.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi asuransi umum mencapai Rp67 triliun pada kuartal III-2022. Angka ini tumbuh 19,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp55,8 triliun.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang mengungkapkan secara nasional premi asuransi tercatat sebesar Rp395,9 triliun  pada kuartal III-2022. Angka ini naik 3,4% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp382,9 triliun.

"Dengan demikian porsi asuransi umum terhadap premi industri asuransi nasional adalah 16,9 persen," kata dia di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2022.

Selain asuransi umum, ia mengungkapkan premi reasuransi turut meningkat 11,7% (yoy) dari Rp16,6 triliun menjadi Rp18,5 triliun, sehingga kontribusinya mencapai 4,7% terhadap premi industri asuransi nasional.

Untuk premi dicatat asuransi umum mencapai Rp66,85 triliun pada periode yang sama atau tumbuh 20,3% (yoy) dari Rp55,55 triliun. Pertumbuhan premi dicatat terbesar adalah pada lini usaha properti yakni 30,7% (yoy), disusul kecelakaan pribadi 29,3% (yoy), dan kargo laut 29,1% (yoy).

Sementara itu lini usaha dengan premi dicatat yang mengalami kontraksi pertumbuhan adalah penerbangan sebesar 17,9% (yoy), kapal penjamin 17,9% (yoy), dan energi di pantai 6,8% (yoy).

"Jalur distribusi premi asuransi umum terbanyak berasal dari broker sebesar 32 persen dan pemasaran langsung 31 persen," tambah Trinita.

Trinita melanjutkan, untuk premi dicatat reasuransi adalah sebesar Rp14,67 triliun di kuartal III-2022 atau naik 9,5% (yoy) dari Rp13,39 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada lini usaha satelit 1.393,4% (yoy), disusul kapal penjamin 104,6% (yoy), dan kargo laut 50,4% (yoy).

Sektor dengan premi dicatat yang mengalami penurunan adalah kecelakaan pribadi 28,1% (yoy), asuransi kesehatan 16,9% (yoy), dan kendaraan bermotor 6,4% (yoy).