ABB Dorong Pemerintah Terus Gulirkan Insentif dalam Perbanyak Kendaraan Listrik
- President Director PT ABB Sakti Industri Gerard Chan mendorong pemerintah untuk terus memberikan suntikan insetif untuk memperbanyak realisasi pengguna kendaraan listrik di Indonesia.
Industri
JAKARTA - President Director PT ABB Sakti Industri Gerard Chan mendorong pemerintah untuk terus memberikan suntikan insetif untuk memperbanyak realisasi pengguna kendaraan listrik di Indonesia.
Pasalnya kata Gerald, di beberapa negara maju lainnya telah menerapkan pemberian insentif untuk menunjang kendaraan listrik semakin berkembang.
"Lebih banyak insentif dari pemerintah kalau kami lihat dari luar negeri ya insentifnya cukup banyak di sini Indonesia baru mulai menerapkan sistem pemberian insentif," katanya saat ditemui di Jakarta pada Rabu, 2 Agustus 2023.
- Didukung Dua Hal Ini, Kemenkeu Sebut Ekonomi Indonesia 2023 Stabil
- Beijing Dilanda Hujan Terlebat Dalam 140 Tahun
- Mudahkan Warga Akses Rumah Subsidi, PUPR Luncurkan Tapera Mobile
- Sandiaga Dorong Pengembangan Green Tourism di IKN
- Tingkatkan Perlindungan Kesehatan Anak, Dinkes Garut Siap Berikan Vaksin Rotavirus dan HPV
Gerald menambahkan, bahwa keuntungan penggunaan kendaraan listrik terutama di masyarakat DKI Jakarta memilih untuk menghindari peraturan ganjil genap yang masih diterapkan di Jakarta.
Mobilitas warga Jakarta yang tingg menjadi alasan utama untuk beralih dari mobil yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau konvensional ke mobil listrik sekaligus mempermudah terbebas dari aturan tersebut.
Dengan perbanyak insentif diharapan dapat menaikkan realisasi pengguna kendaraan listrik. Hal ini juga sejalan dengan pembangunan infrastruktur pengisian daya yang dianggap Gerald akan juga berkembang mengikuti jumlah pengguna yang meningkat.
Tantangan Penyediaan SPKLU
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi PT Haleyora Power selaku anak Usaha PT PLN Diksi Erfani Umar menyebut, masyarakat memang lebih memilih mengendarai mobil listrik hanya seputar antar kota.
Namun untuk luar kota atau jarak yang jauh masih menggunakan mobil bahan bakar minyak (BBM). Lantaran masih minimnya ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lokasi-lokasi yang jauh, contohnya di luar Jabodetabek.
Selain itu, pemerintah berupaya menyediakan pengisi daya kendaraan listrik secara cepat (fast charging). Maka dari itu, Haleyora Power menggandeng ABB Indonesia.