Ada 149,3 Juta Angkatan Kerja, Seberapa Besar Pengangguran Indonesia?
- Menurut sakernas jumlah angkatan kerja Indonesia per Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang, meningkat 2,76 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Makroekonomi
JAKARTA - Sebagai negara dengan jumlah penduduk besar, Indonesia terus mengalami pertumbuhan jumlah angkatan kerja yang signifikan.
Fenomena ini sejalan dengan proyeksi bonus demografi yang diperkirakan sedang terjadi dan akan terus berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.
Bonus demografi merupakan kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Namun, pertumbuhan angkatan kerja yang pesat juga membawa tantangan tersendiri. Pemerintah perlu memastikan pertumbuhan ini diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja agar mereka dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja yang semakin kompleks
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Februari 2024.
- Tengah Limbung, Waskita Karya (WKST) Kembali Lolos Gugatan PKPU
- Soal Harga BBM Juli, Anak Buah Jokowi Belum Bisa Ambil Keputusan
- Gonjang-ganjing Tekstil dan Kegelisahan Soekarno
Data terbaru mengungkapkan peningkatan signifikan jumlah angkatan kerja. Menurut Sakernas jumlah angkatan kerja Indonesia per Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang, meningkat 2,76 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik 0,50 persen poin, hal tersebut juga menjadi indikator meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pasar kerja.
Jumlah penduduk bekerja tercatat 142,18 juta orang, bertambah 3,55 juta orang dari tahun sebelumnya.
Sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum menjadi penyumbang terbesar dengan penambahan 0,96 juta pekerja, menunjukkan pemulihan kuat sektor pariwisata dan ekonomi.
Jumlah pekerjaan formal juga mengalami peningkatan. Terdapat 58,05 juta orang atau 40,83 persen dari total pekerja berada di sektor formal, naik 0,95 persen poin dari tahun lalu. Hal tersebut menandakan perbaikan struktur tenaga kerja formal di Indonesia.
Kondisi ini memberikan peluang besar bagi perekonomian Indonesia untuk tumbuh lebih cepat. Dengan lebih banyaknya penduduk usia produktif, potensi peningkatan produktivitas dan pendapatan nasional menjadi lebih besar.
Tenaga kerja yang melimpah dapat mendorong sektor-sektor ekonomi untuk berkembang, meningkatkan daya saing, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
- Tengah Limbung, Waskita Karya (WKST) Kembali Lolos Gugatan PKPU
- Soal Harga BBM Juli, Anak Buah Jokowi Belum Bisa Ambil Keputusan
- Gonjang-ganjing Tekstil dan Kegelisahan Soekarno
Jumlah Pengangguran
Berita baiknya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia menurun menjadi 4,82 persen pada bulan februari 2024, berkurang sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023.
Artinya jumlah pengangguran saat ini mencapai 7,2 juta orang. Meskipun tampak kecil, penurunan ini mencerminkan perbaikan signifikan dalam kondisi pasar kerja dan peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Meskipun terdapat peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja, beberapa catatan penting perlu diperhatikan.
Persentase golongan setengah pengangguran meningkat sebesar 1,61 persen poin. Golongan setengah pengangguran ini mencakup individu yang bekerja di bawah kapasitas atau dalam pekerjaan yang tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan mereka.
Peningkatan ini dapat menjadi sinyal bahwa meskipun banyak orang bekerja, kualitas pekerjaan yang tersedia mungkin belum optimal.
Selain itu, pekerja paruh waktu mengalami penurunan sebesar 0,73 persen poin. Penurunan ini bisa berarti bahwa beberapa pekerja paruh waktu berhasil menemukan pekerjaan penuh waktu, atau sebaliknya, mungkin juga mencerminkan penurunan dalam fleksibilitas pasar kerja yang bisa menyediakan pekerjaan paruh waktu yang sesuai dengan kebutuhan pekerja.
Jumlah pekerja komuter juga sedikit menurun menjadi 7,13 juta orang, turun sebesar 0,05 juta orang dibandingkan Februari 2023.