Ada Bonus Demografi, Ekonomi India Diperkirakan Melesat
- Pertumbuhan ekonomi India diprediksi melesat meski di bawah potensi
Ekonomi Global
NEW DELHI- Perekonomian India diprediksi tumbuh dengan kecepatan yang solid pada sisa tahun fiskal kali in dan berikutnya. Namun pertumbuhan tersebut masih jauh di bawah potensi.
Mengutip jajak pendapat Reuters Senin, 24 Juli 2023, Ekonomi India diprediksi akan tumbuh kisaran 6,1% tahun ini. Pertumbuhan ini dinilai wajar mengingat pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah lain mengalami perlambatan.
Pada tahun berikutnya, pertumbuhan diperkirakan tumbuh 6,5% dengan asumsi pertumbuhan 6,2% kuartal ini, diikuti oleh 6,0% dan 5,5%.
Sebelumnya, India bercita-cita untuk mengubah statusnya dari negara berkembang jadi negara maju. Hal ini digenjot dengan memanfaatkan bonus demografinya. Dengan bonus demografi, Ekonomi India dituntut untuk tumbuh sebesar 8% secara tahunan dalam 25 tahun ke depan.
- Bernard Arnault Gusur Elon Musk jadi Orang Terkaya di Dunia
- NATO-Ukraina Segera Bahas Isu Ekspor Gandum Laut Hitam
- Katedral Odesa, Dihancurkan Stalin Dirusak Putin
Perlu Reformasi
Namun wajib diperhatikan, kunci sukses untuk mencapai hal ini bergantung pada penerapan reformasi utama dalam pendidikan, infrastruktur, perawatan kesehatan, dan teknologi.
Ekonom di ANZ Research, Dhiraj Nim mengatakan jika momentum reformai India kurang bersemangat, maka akan muncul gambaran yang kurang menarik.
"Jika kita ingin mewujudkan potensi pertumbuhan 8% pada dekade ini tantangan terbesar sebelum pembuat kebijakan adalah merealokasi surplus tenaga kerja dari pertanian ke sektor yang lebih produktif dengan pekerjaan yang menguntungkan di dalamnya," kata Dhiraj
Presiden Bank Dunia Ajay Banga baru-baru ini mengatakan kunci sukses pertumbuhan India adalah melalui lebih banyak lapangan kerja. Ia menguraikan peluang untuk memanfaatkan strategi China Plus One, sebuah skema yang diadopsi oleh banyak perusahaan untuk membangun unit manufaktur.
- Mengenal JCC, Wujud Nyata Jabar Digitalkan Wilayahnya
- Waduh! Rumor Oppenheimer Bakal Dilarang Tayang di Jepang
- Mission:Impossible- Dead Reckoning Part One Raup Pendapatan Global Rp3,5 Triliun pada Pekan Pertama
Gantikan China Sebagai Poros Ekonomi
Sebagai informasi, India menerapkan skema Insentif terkait Produksi (PLI) untuk menarik produsen asing mendirikan pabrik di India. Menurut jajak pendapat, hal tersebut akan berpengaruh pada PDB India ke depannya.
Menurut sejumlah ekonom, India memiliki lebih banyak ruang untuk menutupi menggantikan China sebagai pusat manufaktur dunia. Beberapa ekonom mengakui skema PLI adalah langkah ke arah yang benar.
Mereka menambahkan, lebih banyak reformasi ekonomi dapat meningkatkan prospek skema tersebut dan menciptakan jutaan pekerjaan, tambah mereka.
"Manufaktur perlu melihat pertumbuhan yang kuat dan itu hanya mungkin ketika kita menyelesaikan masalah yang mencegah investasi baru di sektor ini," kata Suman Chowdhury, kepala ekonom di Acuite Ratings and Research.