<p>Ilustrasi Furnitur/ Sumber: furniturebydesign.nz</p>
Industri

Ada Corona, Ekspor Furnitur ke AS Melesat 51,3 Persen

  • JAKARTA – Global Trade Atlas mencatat kinerja ekspor furnitur ke Amerika Serirkat (AS) periode Januari – Mei sebesar US$582,11 juta. Pencapaian ini naik 51,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari seluruh pasar ekspor di AS, wilayah Pantai Barat AS merupakan daerah serapan ekspor furnitur terbesar dengan komposisi mencapai 62,9% dari total ekspor. “Pandemi […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Global Trade Atlas mencatat kinerja ekspor furnitur ke Amerika Serirkat (AS) periode Januari – Mei sebesar US$582,11 juta. Pencapaian ini naik 51,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari seluruh pasar ekspor di AS, wilayah Pantai Barat AS merupakan daerah serapan ekspor furnitur terbesar dengan komposisi mencapai 62,9% dari total ekspor.

“Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan kinerja ekspor Indonesia ke AS. Sebaliknya, produk furnitur Indonesia ke AS justru melonjak signifikan dan ini memberikan angin segar terhadap kinerja ekspor nasional,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) Bayu Nugroho dalam keterangan resminya, Selasa, 21 Juli 2020.

Pantai Barat AS merupakan wilayah kerja ITPC Los Angeles terdiri dari 21 negara bagian yang mencakup wilayah kerja dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, KJRI San Francisco dan KJRI Houston.

Sebaran Ekpor

Dalam catatan Bayu, ada beberapa wilayah yang menunjukkan lonjakan permintaan furniture yang sangat signifikan. Wilayah dengan permintaan tertinggi ada di Arkansas (456%), Montana (216%), dan New Mexico (213%).

Saat ini, konsentrasi ekspor furnitur ke wilayah Pantai Barat AS adalah ke California (US$212,97 juta), Georgia (US$ 38,07 juta), dan Texas (USD 37,04 juta).

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), total perdagangan Indonesia-AS sepanjang Januari hingga Mei 2020 tercatat sebesar US$10,75 miliar. Nilai ini memberikan sumbangan surplus ekspor senilai US$3,70 miliar.

Adapun, tahun lalu, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 27,11 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$8,58 miliar.

Untuk meningkatkan nilai ekspor, ITPC LA menggelar penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual. Pada pertemuan virtual tersebut, sembilan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sektor furnitur berhasil dipertemukan dengan tiga buyer AS yaitu American Furniture Manufacture Inc. (AFM), Bali Aga, dan Kasih Coop.

“Pada sesi diskusi tersebut, para importir AS menyampaikan ketertarikannya atas beberapa produk yang ditampilkan oleh para pelaku UKM Indonesia,” tambah Bayu.