Ada Katalis Positif Spin-Off Indihome ke Telkomsel, Saham TLKM Dikerek Naik
- JAKARTA – Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dikerek naik sekitar 22-23% menyusul katalis positif usai perseroan melakukan unlock value melalui spin
Pasar Modal
JAKARTA – Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dikerek naik sekitar 22-23% menyusul katalis positif usai perseroan melakukan unlock value melalui spin-off segmen Indihome ke Telkomsel.
Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi merekomendasi beli untuk saham TLKM dengan target harga Rp5.000 per lembar untuk 12 bulan ke depan berdasarkan proyeksi EV/EBITDA 2023 pada level 6,7 kali.
Leonardo berpendapat, pascamerger Indihome dan Telkomsel akan membuat peningkatan kualitas produk dan layanan yang lebih baik akibat adanya perubahan strategi bisnis industri telekomunikasi berupa sinergi konvergensi yang dilakukan oleh pemain telekomunikasi setelah pandemi.
“Adapun yang menjadi risiko dari call ini adalah kompetisi antar industri telekomunikasi yang lebih ketat dan intens,” ujarnya melalui riset yang diterima Rabu, 10 Mei 2023.
Sementara itu, lanjut dia, katalis positif yakni peluncuran strategi Five Bold Moves yang dilakukan perseroan untuk membangun keunggulan kompetitif di bidang konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital.
Strategi ini bertujuan untuk memperkuat posisi perseroan sebagai perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia, dengan tujuan jangka panjang untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pemangku kepentingan perseroan.
- 5 Persiapan Finansial yang Harus Dilakukan Sebelum Kelahiran Bayi
- Simak! 5 Tips Jitu Mengelola Stres dan Memperoleh Ketenangan
- Jelang Pengumuman Inflasi AS, IHSG Menguat di Tengah Mayoritas Pelemahan Bursa Asia
“Dengan strategi ini, diharapkan Telkom Group dapat melakukan diversifikasi dan memperluas pangsa pasar dari bentuk B2B bisnis sekaligus dapat mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar B2C Telco,” papar Leonardo.
Saat ini, TLKM fokus pada FMC melalui CSA antara Telkom dan Telkomsel, InfraCo atau infrastruktur, dan DC Co alias data center sambil tetap mengembangkan fundamental untuk B2B Digital Inisiative IT Service Co dan DigiCo.
Fundamental Solid
Dari segi fundamental, pendapatan TLKM bertumbuh 2,5% secara tahunan (yoy) dan net profit naik 5% yoy pada kuartal I-2023. Adapun untuk kontributor terbesar penyumbang pendapatan pada kuartal I-2023 yakni segmen Data, Internet & IT Services yang terkerek 5,5% yoy menjadi Rp19,89 triliun.
Kemudian disusul oleh segmen Indihome yang berperan sebagai driver growth dari TLKM ini bertumbuh 5% yoy menjadi Rp7,19 triliun. Segmen Interconnection bertumbuh 4% secara yoy menjadi Rp2,22 triliun dan Network and Other Services bertumbuh 5,2% yoy menjadi Rp2,76 triliun.
- Insentif Mobil Listrik Dikritik, Luhut Minta Anies Menghadap
- Pemerintah Butuh Rp16.352 Triliun Demi Dorong Target NZE
- AS Gagal Garap Proyek DME, Luhut Bocorkan Penggantinya
Sementara itu, segmen yang mengalami penurunan adalah segmen SMS, Fixed and Cellular Voice yang menurun hingga 15,1% yoy menjadi Rp4,03 triliun disebabkan karena salah satunya oleh kanibalisasi akibat OTT alias instant messaging.
Berdasarkan kinerja operasional terkait dengan jumlah pelanggan, adapun jumlah pelanggan dari Telkomsel turun secara tahunan sebesar 13,7% menjadi 151.066 juta. Adapun untuk jumlah pelangan Indihome meningkat 7% yoy menjadi 9.352 juta orang.
Adapun untuk jumlah beban operasional naik tipis 0,25% yoy menjadi Rp24,66 triliun, di mana peningkatan terbesar disumbang oleh beban gaji yang bertumbuh 6,3% menjadi Rp3,74 triliun.
Sedangkan, beban administrasi umum melonjak hingga 53,5% yoy menjadi Rp1,84 triliun, di mana peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas bisnis serta jasa konsultasi untuk transformasi perseroan.