<p>Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan dari Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Selasa, 12 Januari 2021 di Parapat, Sumatra Utara. / Dok. Kemenko Marves</p>
Nasional & Dunia

Ada Keponakan Luhut Pandjaitan Jadi Calon Kuat Pimpinan SWF

  • Nama Pandu Patria Sjahrir yang merupakan keponakan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, muncul sebagai salah satu kandidat kuat yang akan menjadi pimpinan SWF.

Nasional & Dunia

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia segera mengumumkan nama-nama pengurus, termasuk dewan pengawas pada pekan depan.

Nama Pandu Patria Sjahrir yang merupakan keponakan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, muncul sebagai salah satu kandidat kuat yang akan menjadi pimpinan SWF.

Nama calon lainnya, yakni mantan Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman, Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid, CEO PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Tigor Siahaan, dan Presiden Direktur PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia Rizal Gozali.

Pandu sendiri saat ini menjabat di banyak posisi, antara lain Direktur Utama PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA), Komisaris Utama Sea Group, dan Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) periode 2018-2021. Ia yang terkenal sebagai investor industri juga menjabat sebagai anggota dewan komisaris di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pria kelahiran 17 Mei 1979 ini memiliki latar belakang sebagai alumnus dari School of Business di Universitas Chicago dan Stanford Univesity.

Sebagai informasi, belum lama ini Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa LPI akan menjadi mitra strategis investasi yang kuat secara hukum dan kelembagaan. Selain itu, lembaga ini juga menjadi mitra strategis andal dan tepercaya untuk pembangunan ekonomi dalam jangka panjang dan berkelanjutan.

Nantinya, pemerintah akan menyetorkan modal awal tunai sebesar Rp15 triliun dan saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rp50 triliun. Peraturan mengenai LPI selaku lembaga pengelola investasi nasional disebutkan sudah selesai. Hal ini diharapkan dapat menangkap peluang investasi dan solusi alternatif pembiayaan pembangunan.

 “Pembentukan SWF ini diperlukan untuk memenuhi pembiayaan yang semakin besar ke depan, dan juga untuk meningkatkan FDI Indonesia serta untuk menurunkan rasio piutang terhadap PDB Indonesia,” jelas Presiden Jokowi. (SKO)