Ilustrasi kredit online atau pinjaman online (pinjol), peer to peer (P2P) lending resmi / OJK
Fintech

Ada Kongkalikong Pinjol Legal dan Ilegal, Akselaran Tegaskan Ogah 'Main Kotor'

  • CEO & Co-Founder PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran), Ivan Tambunan menegaskan, pihaknya tak terlibat dan tak berminat bekerjasama dengan pinjol ilegal

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Keterlibatan perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending legal dengan pinjaman online (pinjol) ilegal membuat geram Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). 

CEO & Co-Founder PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran), Ivan Tambunan menegaskan, pihaknya tak terlibat dan tak berminat bekerjasama dengan pinjol ilegal.

“Kami sangat taat aturan, nggak tertarik juga karena nggak ada gunanya. Jadi kami tidak berbagi data base,” kata Ivan dalam acara Lenders Gathering, Selasa malam 26 Oktober 2021.

Ivan juga mengatakan, fenomena pinjol ilegal tidak berpengaruh pada kinerja Akselaran. Sebab, Akselaran tidak bermain di segmen kredit konsumsi, juga tidak menyalurkan pinjaman dengan jumlah kecil dan tenor yang pendek.

“Kalau di kami kan invoice financing, kisaran pinjamannya Rp1 miliar, Rp1 miliar. Jadi jelas berbeda,” imbuh dia.

Akan tetapi, ia mengakui Akselaran juga menemukan ada peminjam (borrower) nakal yang sengaja tidak membayar, namun jumlahnya sangat kecil. Untuk mengantisipasi itu, Akselaran telah menggunakan asuransi yang bisa cover pinjaman hingga 99% apabila terjadi gagal bayar.

“Ini bentuk transformasi yang kami lakukan. Jadi kami mau lender merasa aman dan nyaman mendanai di Akselaran.”

Sepanjang kuartal III-2021, Akseleran mencatatkan pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha hingga 100% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak periode Juli hingga September 2021, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran mencapai lebih dari Rp495 miliar.

Realisasi pada kuartal ketiga tersebut juga mencatat kenaikan rata-rata bulanan sebesar 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Secara kumulatif, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran sebesar Rp3,1 triliun lebih yang disalurkan kepada 2.600 peminjam.

“Terus tumbuhnya penyaluran pinjaman usaha Akseleran sejalan dengan semakin membaiknya rasio kredit macet (non performing loan/NPL) di periode Juli hingga September 2021 yang berada di angka rata-rata bulanan sebesar 0,08 persen dari total penyaluran.”