Makan siang gratis di India. (borgenproject.org)
Dunia

Ada Makan Siang Gratis, Bagaimana Kondisi Gizi Buruk di India?

  • India menempati urutan ke-111 dari total 125 negara dalam Indeks Kelaparan Global (GHI) 2023, dengan kemajuannya melawan kelaparan hampir terhenti sejak 2015, mencerminkan tren global.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, mengirimkan tim ke India untuk mempelajari program makan siang gratis. Mereka mengakui, program yang diusung dalam kampanye mereka terinspirasi oleh kebijakan yang diterapkan di negara tersebut.

Gibran, putra sulung dari Presiden Joko Widodo, ingin timnya mempelajari bagaimana program makan siang gratis dapat dijalankan tanpa menambah beban pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun ketika India menggelar program yang ditiru Prabowo tersebut, sebenarnya bagaimana kondisi gizi buruk di negara ini? 

Jumlah penduduk India pada tahun 2023 mencapai 1,4 miliar juta jiwa. Di sisi lain, populasi Indonesia pada tahun yang sama adalah sebesar 280,73 juta orang.

Global Hunger Index (GHI) Indonesia menduduki pada peringkat ke-77 dengan skor 17,6. Dengan skor tersebut, tingkat kelaparan di Indonesia dikategorikan sebagai moderat. Dilansir dari Good Stats, angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan data tahun 2015, yang mencakup periode dari tahun 2013 hingga 2017. Pada tahun 2015, skor GHI Indonesia mencapai 21,9.

Sementara itu, India menempati urutan ke-111 dari total 125 negara dalam Indeks Kelaparan Global (GHI) 2023, dengan kemajuannya melawan kelaparan hampir terhenti sejak 2015, mencerminkan tren global. Namun, Pemerintah Union menentang kinerja India selama tiga tahun berturut-turut, dengan mengutip metodologi yang cacat.

Dilansir dari The Hindu, pada Rabu, 3 April 2024, peringkat India didasarkan pada skor Indeks Kelaparan Global 28,7 pada skala 100 poin di mana 0 adalah skor terbaik (tanpa kelaparan) dan 100 adalah yang terburuk. Ini mengkategorikan tingkat kelaparan India sebagai “serius.”

Kinerja India mencerminkan tren global. Skor GHI 2023 untuk dunia adalah 18,3, yang dianggap moderat. Namun, itu hanya satu poin di bawah skor GHI dunia 2015 sebesar 19,1. Secara global, pangsa masyarakat yang kekurangan gizi, yang merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam indeks tersebut, justru meningkat dari 7,5% pada 2017 menjadi 9,2% pada 2022, mencapai sekitar 735 juta.

Berat Badan Rendah

Dilansir dari The Wire, India memiliki tingkat ‘wasting’ (berat badan rendah dibandingkan tinggi badan) anak tertinggi di dunia, yaitu sebesar 18,7%, yang mencerminkan kekurangan gizi akut. Faktanya, ‘wasting’ dianggap sebagai bentuk dan indikator terburuk dari semua bentuk kekurangan gizi pada anak.

Terkait dengan stunting pada masa kanak-kanak (tinggi badan rendah dibandingkan usia), India termasuk dalam kategori negara berisiko sangat tinggi. Lebih dari 35% anak-anak tercatat mengalami stunting di India, meskipun beberapa negara Afrika lainnya dan beberapa negara Asia Timur memiliki kinerja yang lebih buruk dibandingkan India dalam hal ini.

Dengan sekitar 16,6% dari keseluruhan populasi mengalami kekurangan gizi, tingkat kekurangan gizi di India termasuk dalam risiko sedang. Dan, dalam hal angka kematian balita, India dikategorikan sebagai negara dengan risiko rendah, dengan sekitar 3,1% anak-anak meninggal sebelum usia lima tahun.

Prevalensi anemia pada perempuan berusia 15-24 tahun dilaporkan sebagai masalah besar di negara ini. Lebih dari 50% perempuan dan remaja menderita anemia di negara ini, salah satu yang tertinggi di dunia.