Ada Rencana Relaksasi Pajak Kendaraan, Gaikindo Optimistis Capai Target Penjualan 2020
JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) meyakini dapat merealisasikan target penjualan ritel nasional sebanyak 600.000 unit hingga akhir 2020. Mengingat, adanya rencana relaksasi pajak kendaraan yang dapat mendorong daya beli. Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengaku optimistis dapat mencapai target tersebut. “Kami harap angka 600.000 bisa tercapai sampai akhir tahun 2020, apalagi kalau ada […]
Industri
JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) meyakini dapat merealisasikan target penjualan ritel nasional sebanyak 600.000 unit hingga akhir 2020. Mengingat, adanya rencana relaksasi pajak kendaraan yang dapat mendorong daya beli.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengaku optimistis dapat mencapai target tersebut. “Kami harap angka 600.000 bisa tercapai sampai akhir tahun 2020, apalagi kalau ada relaksasi pajak-pajak dari pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya, Jumat, 16 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Apalagi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memang tengah mengawal usulan keringanan berupa pembebasan tiga jenis pajak ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Ketiga keringanan itu diusulkan untuk pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak daerah atas mobil baru. Hal ini bertujuan untuk kembali menggairahkan pasar mobil yang tertekan pandemi COVID-19.
Sejalan dengan ini, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy menyampaikan daya beli masyarakat masih lemah. Untuk itu, diperlukan stimulus berupa insentif-insentif pembelian kendaraan termasuk relaksasi pajak.
“Secara umum, keringanan pajak dapat berdampak positif untuk mendorong penjualan,” kata Billy.
Mendukung hal ini, Marketing Director PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy menuturkan bahwa relaksasi pajak akan berdampak positif. Meski begitu, ia mengaku belum bisa menakar seberapa besar potensi dampak positif yang bisa ditimbulkan dari relaksasi pajak.
Pasalnya, kata dia, efeknya bergantung pada detil keputusan final pemerintah. “Yang dibutuhkan adalah timing, kalau bisa diputuskan segera,” ujarnya.
Hingga kuartal III-2020, penjualan ritel kumulatif mobil nasional mencapai 407.396 unit. Jumlah itu telah mencakup 67,9% dari target yang ditentukan hingga akhir 2020 untuk penjualan kendaraan nasional.