<p>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto / Dok. Kemenko Perekonomian</p>
Nasional & Dunia

Ada Rencana Subsidi Gaji Berlanjut Hingga Kuartal II 2021

  • JAKARTA-  Pemerintah berencana melanjutkan pemberian subsidi gaji sebesar Rp600 ribu per bulan bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta hingga kuartal II 2021. Kepastian sebelumnya subsidi ini akan dilanjutkan hingga tiga bulan pertama 2021. “Kami sudah sampaikan dalam rapat kemarin dengan Presiden, subsidi gaji ini akan dilanjutkan pada 2021 selama tiga bulan dan mungkin akan […]

Nasional & Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-  Pemerintah berencana melanjutkan pemberian subsidi gaji sebesar Rp600 ribu per bulan bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta hingga kuartal II 2021. Kepastian sebelumnya subsidi ini akan dilanjutkan hingga tiga bulan pertama 2021.

“Kami sudah sampaikan dalam rapat kemarin dengan Presiden, subsidi gaji ini akan dilanjutkan pada 2021 selama tiga bulan dan mungkin akan kita pertimbangkan enam bulan yaitu kuartal I dan II,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rakornas Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis 10 September 2020.

Airlangga menyatakan bantuan subsidi gaji Rp600.000 per bulan diberikan selama empat bulan dengan disalurkan setiap dua bulan sehingga pencairan pada setiap termin sebesar Rp1,2 juta ke rekening bank penerima.

Ia menuturkan pekerja yang berhak mendapat subsidi gaji adalah bergaji di bawah Rp5 juta per bulan dan merupakan tenaga kerja aktif atau membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.

“Ini sudah disiapkan untuk 15,7 juta pekerja ataupun buruh. Artinya hampir seluruh buruh di sektor industri diadakan subsidi langsung oleh pemerintah,” katanya.

Ia menjelaskan realisasi penyaluran subsidi gaji hingga 7 September untuk batch pertama adalah Rp2,31 triliun atau 92,4 persen dari target Rp3 triliun yang akan diberikan kepada total 2,5 juta orang.

Sementara untuk batch kedua adalah untuk 3 juta orang dengan anggaran Rp3,6 triliun dan per 7 September 2020 telah terealisasi Rp1,3 triliun atau 46,2 persen dari target. “Ini terus didorong oleh pemerintah untuk menjaga demand,” ujarnya.