<p>Harita Nickel merogoh kocek Rp14 triliun untuk investasi pabrik baterai mobil listrik ini. / Harita Nickel</p>
Industri

Ada UU Ciptaker, BKPM Pede Naikkan Target Investasi 2021

  • JAKARTA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia optimistis Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) mampu mengerek realisasi inveastasi pada 2021. Selain itu, harapan juga muncul seiring sinyal pemulihan ekonomi dan sejumlah calon investor yang sudah siap siap berinvestasi di Tanah Air tahun depan. “UU Ciptaker menjadi bagian dari percepatan kemudahan investasi. Maka, kami […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia optimistis Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) mampu mengerek realisasi inveastasi pada 2021.

Selain itu, harapan juga muncul seiring sinyal pemulihan ekonomi dan sejumlah calon investor yang sudah siap siap berinvestasi di Tanah Air tahun depan.

“UU Ciptaker menjadi bagian dari percepatan kemudahan investasi. Maka, kami yakin investasi tahun depan akan lebih tinggi dari saat ini,” kata Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 23 Oktober 2020.

Bahlil menjelaskan saat ini tercatat sudah ada 153 perusahaan yang siap berinvestasi di Indonesia pada 2021. Kepercayaan diri Bahlil juga meroket lantaran masuknya proyek industri baterai yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di dunia.

Terlebih, progres pembangunan dasar proyek industri baterai telah dimuali dan untuk kelas menengah akan dilakukan November 2020. Dengan kombinasi di atas, Bahlil tak ragu untuk menaikkan target investasi tahun depan, meskipun saat ini belum diumumkan kenaikannya.

Laporan realiasasi teranyar, investasi pada kuartal III-2020 tumbuh 1,8% year on year (yoy) menjadi Rp209 triliun. Secara akumulatif, BPKM telah merealisasikan investasi sebesar 74,8% dari target sepanjang 2020 yakni Rp817,2 triliun hingga September 2020.

Pertumbuhan tersebut membuat harapan untuk merealisasikan target investasi tahun ini sebesar Rp817 triliun Bahlil makin membumbung tinggi.

“BKPM tidak sulap dalam menentukan target, namun berdasarkan analisis, kajian, data, dan melihat peta kondisi yang ada. Tidak bermaksud over confidence, tapi Insya Allah target tahun ini Rp 817 triliun akan tercapai,” ujarnya.