<p>Pekerja mempersiapkan tanda jarak fisik area Perpustakaan Nasional, di Jakarta, Rabu 10 Juni 2020. Perpustakaan Nasional telah mempersiapkan sejumlah aturan dan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 jelang dibuka kembali pada masa PSBB transisi menuju New Normal. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Adaptasi New Normal, Tiap Daerah Wajib Perhatikan Dua Hal Ini

  • JAKARTA—Dalam menghadapi fase kenormalan baru, pemerintah akan membuka daerah dan sektor strategis untuk dapat kembali produktif secara bertahap. “Kami kembali mengingatkan bahwa proses untuk melaksanakan adaptasi kebiasaan baru bukan hal yang mudah dan sederhana, keputusan ini merupakan keputusan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah,” kata Achmad Yurianto dalam keterangannya di Graha BNPB, Jakarta, Minggu, […]

Nasional & Dunia
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA—Dalam menghadapi fase kenormalan baru, pemerintah akan membuka daerah dan sektor strategis untuk dapat kembali produktif secara bertahap.

“Kami kembali mengingatkan bahwa proses untuk melaksanakan adaptasi kebiasaan baru bukan hal yang mudah dan sederhana, keputusan ini merupakan keputusan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah,” kata Achmad Yurianto dalam keterangannya di Graha BNPB, Jakarta, Minggu, 21 Juni 2020.

Menurut dia, terdapat dua hal yang harus menjadi perhatian daerah sebelum melaksanakan adaptasi kebiasaan baru.

“Pertama, memastikan seluruh masyarakat di daerah tersebut paham dan mampu melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” tambahnya.

Untuk itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi secara terus-menerus agar nilai-nilai ini terinternalisasi dalam tatanan kehidupan sehari-hari.

”Ini menjadi hal yang sangat mendasar, pastikan masyarakat telah memahami dan mampu melaksanakan dengan disiplin protokol kesehatan,” kata dia.

Menurut Yuri, hal kedua, yakni setiap daerah harus melakukan kajian data yang teliti dan mendetail bersama seluruh pakar, ahli, dan tokoh masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing untuk menentukan wilayah mana yang memungkinkan dibuka kembali.

Yuri menekankan, untuk menuju masyarakat produktif sekaligus aman dari COVID-19 ditentukan oleh kesiapan masing-masing daerah serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Di samping itu, diperlukan pembuatan  simulasi tentang pembatasan kapasitas orang agar tidak terjadi penumpukan dan menimbulkan potensi penularan karena tidak terjaminnya physical distancing.

“Siapkan fasilitas untuk mencuci tangan, siapkan fasilitas kesehatan yang bisa diakses masyarakat, dilakukan evaluasi yang ketat setiap saat, karena tujuan kembali produktif adalah aman dari COVID-19,” tuturnya.

Lebih lanjut, apabila dalam perkembangannya ditemukan peningkatan kasus positif, Tim Gugus Tugas Daerah dapat melakukan penutupan atau pengaturan Kembali demi menekan laju penularan COVID-19.

“Sebaliknya harus disikapi secara bijak dengan tetap patuh dan berkomitmen kuat untuk terus melakukan upaya-upaya pencegahan,” jelas Yuri.