Adaro Andalan (AADI) Patok Harga IPO di Level Rp5.550, Bagaimana Potensinya?
- PT Adaro Andalan Indonesia (AADI) menggelar IPO dengan harga Rp5.550 per saham. Analis memprediksi saham AADI dapat naik hingga 75% setelah resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Bursa Saham
JAKARTA – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) telah mengumumkan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp5.550 per saham, dengan potensi dana yang dapat dihimpun mencapai Rp4,31 triliun.
Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 November 2024, yang membuka jalan bagi pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024.
Masa penawaran umum saham akan dimulai pada 29 November hingga 3 Desember 2024, dengan penjatahan saham untuk investor pada 3 Desember 2024. Dalam proses book building, AADI menawarkan hingga 778,68 juta saham dengan kisaran harga Rp4.590 hingga Rp5.900 per saham, yang mewakili 10% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp9.000 Segram
- Harga Sembako di Jakarta: Ayam Broiler/Ras Naik, Tepung Terigu Turun
- Juara LQ45 Pagi Ini: UNVR, AMMN, dan ANTM
Berdasarkan prospektusnya, dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan operasional, termasuk pemberian pinjaman kepada perusahaan anak dan pembayaran pinjaman yang ada.
Selain itu, emiten bersandikan AADI ini juga berencana untuk membayar sebagian pinjaman kepada Alamtri Resources (ADRO) berdasarkan perjanjian pinjaman yang ditandatangani pada Juni 2024.
Dari sisi kinerja keuangan, AADI mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$2,65 miliar hingga semester I-2024, meskipun ada penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu (US$3,25 miliar).
Laba bruto turun dari US$1,12 miliar menjadi US$777,17 juta, namun laba periode berjalan justru mengalami kenaikan signifikan, dari US$804,75 juta menjadi US$922,76 juta. Total aset perusahaan tercatat US$5,43 miliar, dengan total ekuitas mencapai US$2,71 miliar.
Yang paling menarik, AADI juga telah menetapkan kebijakan untuk membayar dividen hingga 45% dari laba bersih mulai tahun 2025 dan membuka kemungkinan pembagian dividen interim di masa depan.
- Daftar Negara dengan Harga Rokok Termahal di Dunia
- Tax Amnesty Jilid III dan Kenaikan PPN, Ekonom: Pemerintah Kelabakan Kejar Target
- Bank Mandiri Gandeng Garuda Indonesia, Pegadaian, dan Angkasa Pura Indonesia Salurkan Bantuan Kuliah Putra Putri TNI/Polri
Proyeksi Potensi Harga Menguat Signifikan
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Farras Farhan dan Hernando Cahyo, dalam risetnya menilai bahwa IPO AADI berpotensi memberikan keuntungan signifikan bagi investor setelah tercatat di BEI.
Dengan harga penawaran Rp4.590 hingga Rp5.900 per saham, valuasi AADI diperkirakan berada pada Price-to-Earnings (PE) ratio 1,41 hingga 1,61 kali untuk tahun 2024, yang jauh di bawah rata-rata sektor, menandakan potensi undervaluation yang besar.
“Kami melihat potensi penguatan harga saham AADI yang dapat mencapai level Rp16.900 per saham setelah IPO, mengingat valuasi saham AADI yang terdiskon hingga 75% dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Ini membuka peluang signifikan bagi investor yang masuk di harga IPO ini,” ujar Farras dan Hernando dalam riset mereka.