CEO PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir/Boy Thohir . Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Adaro Didukung Pemerintah untuk Proyek Kaltara, Boy Thohir: Akan jadi Proyek Terbesar RI Selama 1 Dekade

  • Boy mengatakan, biaya untuk proyek ini mencapai US$135 miliar atau setara dengan Rp2,02 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp14.978 per-dolar AS.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi "Boy" Thohir mengatakan bahwa proyek smelter aluminium dan pembangkit listrik di Kalimantan Utara (Kaltara) akan jadi proyek terbesar di Indonesia dalam kurun satu dekade terakhir.

Boy Thohir pun mengatakan bahwa perseroan mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah dalam proyek raksasa ini.

Boy bahkan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sangat memberikan dukungan dan turut datang langsung untuk mengecek apakah proyek ini sudah dieksekusi dengan baik.

"Ini akan menjadi satu proyek terbesar di Indonesia selama dekade ini," ujar Boy di acara Saratoga Investment Summit 2023 di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.

Boy  mengatakan, biaya untuk proyek ini mencapai US$135 miliar atau setara dengan Rp2,02 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp14.978 per-dolar AS.

Dengan biaya jumbo yang digelontorkan dan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, Boy yakin dampak yang diberikan proyek ini kepada makroekonomi Indonesia akan besar.

"Hilirisasi akan membawa kita ke sustainable, dan tentunya akan menjadi negara yang leading di industri," kata Boy.

Boy pun mengatakan bahwa dalam peralihan energi, proses tidak bisa berlangsung semudah membalikkan telapak tangan.

Ada tahapan-tahapan yang perlu dilalui, dan Adaro sendiri sudah memiliki roadmap untuk sampai kepada peralihan sepenuhnya dari ekosistem industri energi fosil ke energi terbarukan.

"Intinya kita harus menuju yang renewable, green, tapi ada tahapannya. Alhamdulillah kita sudah ada roadmap," tutur Boy.