Gedung Adaro Energy di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Adaro Energy (ADRO) Siap Bangun Fasilitas Air Bersih di Bekasi

  • Dalam merealisasikan proyek tersebut, ADRO telah menyiapkan modal sebesar Rp260 miliar, yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melalui anak perusahaannya yang fokus pada pengelolaan air bersih, PT Adaro Tirta Mandiri (ATM), tengah menyiapkan langkah-langkah untuk membangun fasilitas air bersih.

Salah satu proyek yang menjadi fokus emiten terafiliasi Garibaldi Thohir alias Boy Thohir ini adalah membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di Sukatani, Bekasi, Jawa Barat. 

Dalam merealisasikan proyek tersebut, ADRO telah menyiapkan modal sebesar Rp260 miliar, yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk melalui perjanjian pinjaman yang ditandatangani pada 26 Februari 2024 lalu.

Dana tersebut akan ADRO belanjakan di antaranya untuk mendanai proyek SPAM Sukatani berkapasitas 2 x 100 liter per detik, kemudian proyek penurunan air tak berekening di wilayah utara Kota Bandung, Jawa Barat.

Bukan hanya itu, dana tersebut juga akan digunakan ADRO untuk membiayai kembali pinjaman beberapa anak perusahaan ATM, lalu membayar biaya transaksi, dan biaya lain yang berhubungan dengan perjanjian pinjaman.

Rincian pinjaman tersebut terdiri dari fasilitas pinjaman term loan sejumlah Rp220 miliar, yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 108 bulan sejak tanggal perjanjian pinjaman. Selain itu, terdapat fasilitas pinjaman revolving sebesar Rp40 miliar, yang akan jatuh tempo dalam waktu 60 bulan sejak tanggal perjanjian pinjaman.

“Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar JIBOR ditambah persentase tertentu dan diikat dengan jaminan berupa gadai saham yang dimiliki ATM dan anak perusahaannya,” ungkap manajemen Adaro dalam laporan keuangan dikutip, pada Selasa, 16 April 2024.

Sebelumnya, emiten bersandi saham ADRO ini diketahui tengah agresif melakukan sejumlah ekspansi di sektor energi baru terbarukan (EBT) terutama di sektor kelistrikan. Ini tampak dari sejumlah temuan energi potensial yang bakal digarap perseroan di luar bisnis batu bara.

Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro menyampaikan, Grup Adaro terus melakukan pengembangan bisnis untuk menghasilkan temuan-temuan baru seperti di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan pembangkit hidro.

“Dari sisi renewable energy, tiga EBT tersebut sudah lumayan. Tapi, jangan salah, teknologinya juga semakin berkembang. Dengan teknologi yang besar, maka akan bisa lebih ekonomis,” kata Dharma.

Karena itu, menurut dia, penting saat melakukan ekspansi ke sektor EBT untuk selalu mencermati aspek teknologi. Soalnya, perseroan berminat untuk berpartisipasi dalam carbon capture sampai hidrogen.

Ekspansi Adaro ke sektor EBT, menurut Dharma, di samping untuk mempelajari hal baru, juga sebagai upaya perseroan melakukan penghijauan energi. “Jadi, kami tetap mencari dan berusaha. Fokus kami pada tahun ini adalah melakukan eksekusi. Menjalankan semua proyek EBT dengan baik,” tambahnya.