Adaro Energy Indonesia (ADRO) Bukukan Laba Capai Rp6 Triliun hingga Kuartal I-2024
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) meraih laba bersih senilai US$374,3 juta atau setara dengan Rp6,08 Triliun di kuartal I-2024 (asumsi kurs Rp16.259 per dolar AS). Angka ini mengalami penurunan 18,3 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai US$458,04 juta pada kuartal I-2023.
Energi
JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) meraih laba bersih senilai US$374,3 juta atau setara dengan Rp6,08 Triliun di kuartal I-2024 (asumsi kurs Rp16.259 per dolar AS). Angka ini mengalami penurunan 18,3 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai US$458,04 juta pada kuartal I-2023.
Presiden Direktur dan CEO ADRO Garibaldi Thohir alias Boy Thohir aku menyatakan, selama kuartal I-2024 membukukan pendapatan senilai US$1,44 miliar atau menurun 21,53% (yoy) dibandingkan senilai US$1,83 miliar pada kuartal I-2023.
"Di tengah ketidakpastian global dan kondisi harga yang melemah, kami mempertahankan komitmen terhadap efisiensi biaya. Lebih lanjut, posisi neraca dan keuangan secara keseluruhan tetap sehat, sehingga menyediakan fleksibilitas pada saat ini,” ujarnya dalam keterangan resmi dilansir pada Kamis, 2 Mei 2024.
- Laba Bersih Pertamina Geothermal (PGEO) Kuartal I-2024 Tembus Rp754 Miliar
- Dorong Ketahanan Kesehatan Nasional,Halodoc Gencarkan Edukasi Kesehatan Preventif
- Tragedi Banjir di Brasil, 10 Orang Tewas, 21 Hilang, 3.300 Mengungsi
Di tengah penurunan pendapatan volume produksi dan volume penjualan ateron diketahui meningkat sebesar 15% (yoy) dan 5% (yoy) menjadi 18,07 juta ton dan 16,48 juta ton batu bara pada kuartal I-2024.
Peningkatan pada kinerja operasional ini mengimbangi penurunan 24% pada harga jual rata-rata (ASP) seiring berlanjutnya penurunan harga batu bara.
Namun hal ini berimbas pada beban pokok pendapatan yang ikut tergerus turun 24% yoy menjadi US$815 juta, terutama karena penurunan beban royalti, dari angka tahun sebelumnya karena penurunan ASP maupun harga acuan batu bara.
Biaya penambangan naik 10% karena kenaikan volume. AEI mencatat kenaikan 17% pada pengupasan lapisan penutup menjadi 66,21 juta bcm, dan nisbah kupas 3,66x, atau naik 2% dari kuartal I-2023.
Royalti kepada Pemerintah turun 38% menjadi US$302 juta dari US$486 juta, sementara beban pajak penghasilan turun 22% menjadi US$106 juta dari US$136 juta.
Hingga kuartal I- 2024, total aset ADRO senilai US$10,46 miliar, dengan total liabilitas tercatat senilai US$2,67 miliar dan total ekuitas tercatat senilai US$7,79 miliar.