<p>Gedung Adaro Energy. / Adaro.com</p>
Industri

Adaro Energy Tebar Dividen Gunakan Kurs Rupiah Hari Ini, Total Rp3,53 Triliun

  • JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) memastikan pembagian dividen menggunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, Jumat, 5 Juni 2020. Nilainya Rp14.100 per dolar Amerika Serikat (AS). Kepastian tersebut tertuang dalam surat Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tertanda Kadiv Jasa Kustodian Hartarti Handayani dan Kanit Pengelolaan Efek Divisi […]

Industri

Issa Almawadi

JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) memastikan pembagian dividen menggunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, Jumat, 5 Juni 2020. Nilainya Rp14.100 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepastian tersebut tertuang dalam surat Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tertanda Kadiv Jasa Kustodian Hartarti Handayani dan Kanit Pengelolaan Efek Divisi Jasa Kustodian Mohammad Awaluddin, Kamis, 4 Juni 2020.

Pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT) Adaro yang berlangsung 20 Mei lalu, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen senilai US$250,13 juta. Artinya, dengan kurs tengah BI hari ini, maka nilai dividen Adaro jika dirupiahkan menjadi Rp3,53 triliun.

Jumlah tersebut setara dengan 62% dari laba bersih Adaro pada 2019 yang mencapai US$404 juta.

Namun pada Rabu, 3 Juni 2020, Adaro juga merevisi rasio dividen dari US$0,00782 per saham atau Rp110,26 per saham menjadi US$0,00313 atau Rp44,13 per saham.

Hari ini juga menjadi tanggal bagi daftar pemegang saham yang berhak atas dividen Adaro. Adapun pembagian dividen tersebut akan berlangsung pada 19 Juni 2020.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Garibaldi (Boy) Thohir mengatakan, di tengah kondisi pasar yang sulit pada 2019, pihaknya berhasil mencapai kinerja yang solid berkat keunggulan operasional dan pengendalian biaya yang berkelanjutan.

“Kami akan terus berfokus untuk meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi karena kami perkirakan kondisi pasar batu bara akan tetap sulit pada 2020 yang diperburuk oleh pandemi global. Kami melakukan upaya terbaik untuk mengatasi tantangan jangka pendek ini dengan dukungan operasi, model bisnis dan posisi keuangan yang solid,” terang Boy saat RUPST Adaro.

Sebagai tambahan informasi, nilai dividen Adaro tersebut terdiri dari dividen tunai interim sebesar US$150 juta yang dibayarkan pada 15 Januari 2020 dan US$100 juta yang akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai final.

Adapun sisa laba US$150,5 juta akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Sementara sisanya sebesar US$3,5 juta akan disisihkan sebagai dana cadangan, sebagaimana yang dijelaskan pada pasal 70 UU No. 40 tahun 2007.

Meski memasuki cum dividen, saham ADRO pada penutupan perdagangan sesi I hari ini justru melanjutkan pelemahannya. Saham ADRO turun 1,79% dari Rp1.120 menjadi Rp1.100. Pada perdagangan Kamis, 4 Juni 2020, saham ADRO juga turun 3,86% dari Rp1.165 menjadi Rp1.120 per lembar. (SKO)