Adaro Mineral Indonesia (ADMR) Raih Laba Bersih Rp1,8 Triliun di Kuartal I 2024
- PT Adaro Mineral Indonesia (ADMR) membukukan laba bersih senilai US$116,04 juta atau setara Rp1,88 triliun di kuartal I 2024 (asumsi kurs Rp16.259 per dolar AS).
Energi
JAKARTA - PT Adaro Mineral Indonesia (ADMR) membukukan laba bersih senilai US$116,04 juta atau setara Rp1,88 triliun di kuartal I 2024 (asumsi kurs Rp16.259 per dolar AS).
Presiden Direktur dan CEO Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, mengatakan laba tersebut melonjak 36,9% dibandingkan kuartal I 2023 senilai US$84,7 juta atau setara Rp1,37 triliun.
"Pencapaian kami pada kuartal pertama menjadi awal yang baik untuk tahun ini. Walaupun harga jual mulai kembali normal menjelang akhir kuartal ini, kami senang dengan penerimaan pasar yang semakin kuat terhadap produk-produk kami,"katanya dilansir pada Kamis, 2 Mei 2024.
- Laba Bersih Pertamina Geothermal (PGEO) Kuartal I-2024 Tembus Rp754 Miliar
- Dorong Ketahanan Kesehatan Nasional,Halodoc Gencarkan Edukasi Kesehatan Preventif
- Tragedi Banjir di Brasil, 10 Orang Tewas, 21 Hilang, 3.300 Mengungsi
Lebih lanjut jika dilihat dari sisi pendapatan usaha naik 15% menjadi US$274,53 juta dibandingkan kuartal I 2023 senilai US$238,24 juta.
Volume produksi pada kuartal I 2024 naik 27% menjadi 1,56 juta ton, sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62% menjadi 5,34 juta bcm, sehingga nisbah kupas mencapai 3,43 kali.
Sayangnya, beban pokok pendapatan naik 13% menjadi US$117,47 juta, terutama karena kenaikan volume pengupasan lapisan penutup maupun produksi. Royalti kepada pemerintah turun 14% menjadi US$40,98 juta karena penurunan harga.
Total aset naik 33% menjadi US$1,78 miliar pada akhir kuartal I 2024 terdiri dari US$892,41 juta aset lancar dan US$889,95 juta aset non lancar. Jumlah liabilitas turun 5% menjadi US$629,53 juta.
Dari sisi Belanja modal pada kuartal I 2024 tercatat US$77,1 juta, atau naik 257% dari kuartal I tahun 2023, dan arus kas bebas kuartal I 2024 naik signifikan menjadi US$108,50 juta.
Belanja modal terutama digunakan untuk konstruksi smelter aluminium KAI dan proyek-proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC). Saat ini konstruksi smelter aluminium KAI telah menyelesaikan perbaikan tanah, pekerjaan penimbunan dan pekerjaan pondasi di area smelter.