Adaro Minerals Bidik Volume Penjualan Batu Bara 4 Metrik Ton pada 2023
- Emiten tambang, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memperkirakan volume penjualan batu bara metalurgi di rentang 3,8 Mt hingga 4,3 Mt untuk tahun 2023
Korporasi
JAKARTA – Emiten tambang, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memperkirakan volume penjualan batu bara metalurgi di rentang 3,8 metrik ton (Mt) hingga 4,3 Mt untuk tahun 2023.
ADMR mengatakan akan terus meningkatkan volume didukung oleh permintaan yang kuat dari pelanggan dan sesuai target jangka menengahnya sebesar 6 Mtpa.
“Nisbah kupas tahun 2023 ditargetkan sebesar 3,8x, karena perusahaan berencana untuk memulai kembali operasi dari PT Lahai Coal, yang memiliki nisbah kupas lebih tinggi dibandingkan dengan PT Maruwai Coal,” kata Presiden Direktur ADMR, Christian Ariano Rachmat dalam keterbukaan informasi, Kamis 2 Maret 2023.
Oleh karenanya, perseroan tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) untuk bisnis batu bara metalurgi sebesar US$70 juta hingga US$90 juta. Angka ini dikatakan belum termasuk belanja modal untuk proyek smelter aluminium.
- Robot Penjelajah Mars Milik China Tak Bergerak Berbulan Bulan, Kenapa?
- Agung Podomoro Permudah Masyarakat Berinvestasi Properti Melalui Solusi Easy Pay
- 4 Keterampilan yang Dibutuhkan Direktur Keuangan Sebuah Perusahaan
- Ternyata Begini Trik Intip Profil LinkedIn Orang Lain Tanpa Ketahuan
“Kami memperkirakan pencapaian financial close proyek ini pada semester I 2023 dan porsi ekuitas akan diumumkan kemudian,” terang Christian.
Sebagai informasi, tahun lalu ADMR membukukan laba inti US$342 juta atau naik 113% dari 2021 senilai US$161 juta. Laba tersebut ditopang oleh pendapatan usaha senilai US$908 juta, atau naik 97% dibanding tahun 2021 sebesar US$460 juta.
Tingginya pertumbuhan pendapatan diperoleh dari kenaikan volume penjualan maupun harga rata jual yang naik 46% secara tahunan.
Setali tiga uang, volume produksi tahun 2022 naik 46% menjadi 3,37 juta ton dari 2,30 juta ton pada tahun 2021. Volume penjualan tahun 2021 mencapai 3,2 juta ton, atau naik 39% dari 2,3 juta ton pada tahun 2021.
Pengupasan lapisan penutup pada tahun 2022 mencapai 8,32 Mbcm, atau naik 62% dari 5,15 Mbcm di tahun sebelumnya, sehingga nisbah kupas pada tahun 2022 tercatat 2,47x, atau naik 10 persen dari 2,24x pada tahun 2021.