Adaro Mulai Operasikan Bhimasena, Proyek PLTU Senilai Rp62,1 Triliun di Batang
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ternyata telah mengoperasikan, proyek Bhimasena Power Indonesia (BPI) atau yang dikenal sebutan PLTU Jawa Tengah mulai 31 Agustus 2022.
Korporasi
JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) telah mengoperasikanproyek Bhimasena Power Indonesia (BPI) atau yang dikenal sebutan PLTU Batang, Jawa Tengah mulai 31 Agustus 2022 lalu.
Corporate Secretary ADRO Mahardika Putranto, mengatakan proyek ini memiliki nilai yang besar yaitu mencapai US$4,2 miliar atau setara dengan Rp62,1 triliun (Kurs Rp14.800).
"Commisioning (kegiatan pengujian kesesuaikan tingkat kemampuan) sudah dimulai pada 31 Agustus kemarin," kata Mahardika dalam Public Exspose Senin, 12 September 2022.
- Tak Sekadar Buang Duit, Sederet Hobi Ini Bisa Jadi Investasi Unik
- 3 Sebab Seseorang Takut Diposisikan Sebagai Pemimpin di Sebuah Organisasi
- 8 Cara Siapkan Isi Dompet Kamu untuk Hadapi Resesi
Adaro menggarap proyek ini melalui anak usahanya yakni Adaro Power, dengan pembagian atas kepemilikan saham sebesar 34%. Lalu JPower dan Itochu yang juga bergabung dalam proyek Bhimasena memiliki saham masing-masing 34% dan 32%.
Tambahan informasi, melansir dari laman Bhimasena Power Indonesia, perseroan akan membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu bara 2 x 1.000 MW di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Diharapkan Bhimasena Power Indonesia (BPI) dapat menjadi sumber uang baru untuk Adaro. targetnya, menyumbang pendapatan sebesar US$35 juta hingga US$40 juta per tahun, atau setara dengan Rp518 miliar hingga Rp592 miliar.