ADB Guyur Indonesia Rp1,3 Triliun untuk Kembangkan Pertanian
- Dana tersebut diharapkan memberi manfaat pada 25 ribu keluarga petani miskin dan hampir miskin, termasuk 5 ribu petani perempuan.
Nasional
JAKARTA—Bank Pembangunan Asia (ADB) mengucurkan pinjaman sebesar US$85 juta atau setara Rp1,3 triliun untuk pengembangan sektor pertanian di Indonesia. Dana tersebut diharapkan memberi manfaat pada 25 ribu keluarga petani miskin dan hampir miskin, termasuk 5 ribu petani perempuan.
Proyek ini berupaya mendorong ketahanan iklim, keberlanjutan, efisiensi, dan profitabilitas produksi hortikultura di kawasan lahan kering di beberapa provinsi di Indonesia. Menurut Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga, pinjamam sektor pertanian hadir di saat yang tepat.
Ini karena Indonesia tengah mengalami peningkatan permintaan domestik terhadap produk hortikultura. Di sisi lain, sektor pertanian dalam negeri sedang menghadapi ancaman dampak perubahan iklim.
"Dengan peningkatan produktivitas dan ketahanan hortikultura, proyek ini akan membantu meningkatkan peluang kerja dan mendorong usaha baru di masyarakat pedesaan," kata Jiro dalam keterangannya, dikutip Rabu 23 Agustus 2023.
- Keajaiban Kehidupan Macan Tutul Amur di Habitat Tak Terduga
- Berkapasitas 50.000 Ton, Pabrik Nikel Milik China di Indonesia Mulai Beroperasi
- Tersandung Korupsi dan TPPU, Segini Harta Eks Bos Amarta Karya Catur Prabowo
Diketahui sektor hortikultura Tanah Air masih menghadapi beberapa tantangan. Hal itu di antaranya sulitnya akses terhadap benih berkualitas dan terjangkau, infrastruktur dan teknologi, serta dukungan logistik.
Menurut Jiro, peningkatan sektor pertanian di Indonesia menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat serta membantu petani kecil mendapatkan keuntungan. Rencananya, proyek dari dana pinjaman ADB bakal berkaitan dengan proyek yang didanai institusi keuangan internasional lain.
Namun proyek ADB secara khusus akan memperkenalkan sistem pengelolaan lahan, tanah, dan air yang tahan dampak perubahan iklim, membangun proses sistematis untuk melibatkan sektor swasta di sepanjang rantai pasok, meningkatkan partisipasi perempuan dan pemuda dalam hortikultura, dan memperkenalkan layanan digital.
Lebih lanjut, pinjaman ADB akan mendukung penyediaan bahan tanam berkualitas tinggi dan bersertifikat bagi para petani. Selain itu, dana juga digunakan untuk memperkenalkan praktik-praktik pertanian yang adaptif terhadap iklim. Hal itu termasuk hibah kepada petani untuk membeli bahan baku dan peralatan pertanian.
Proyek juga akan mendukung peningkatan nilai rantai pasok pertanian dan akses petani kepada pasar. Langkah tersebut melalui penguatan kemitraan UMKM dengan swasta dan berinvestasi pada fasilitas pasca-panen yang dikelola kelompok tani.