<p>Masatsugu Asakawa bersama Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan di Kementerian Keuangan, Selasa 3 Maret 2020</p>
Industri

ADB Kembali Suntikan US$20 Miliar untuk Negara Berkembang

  • JAKARTA – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ ADB) meningkatkan nilai paket stimulus untuk COVID-19 hingga tiga kali lipat menjadi senilai US$20 miliar. Dari total tambahan tersebut, US$2,5 miliar berbentuk hibah dan sumber daya konsensi. Sebelumnya, ADB telah menyalurkan bantuan sebesar US$6,5 miliar yang diumumkan pada tanggal 18 Maret 2020 lalu.  “Pandemi ini mengancam akan […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ ADB) meningkatkan nilai paket stimulus untuk COVID-19 hingga tiga kali lipat menjadi senilai US$20 miliar.

Dari total tambahan tersebut, US$2,5 miliar berbentuk hibah dan sumber daya konsensi. Sebelumnya, ADB telah menyalurkan bantuan sebesar US$6,5 miliar yang diumumkan pada tanggal 18 Maret 2020 lalu.

 “Pandemi ini mengancam akan sangat menghambat keuntungan ekonomi, sosial, dan pembangunan di Asia dan Pasifik, membalikkan kemajuan dalam pengentasan kemiskinan, dan melemparkan ekonomi ke dalam resesi,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Senin 13 April 2020.

Bantuan yang ditujukan untuk negara berkembang anggota ADB ini dipergunakan untuk melawan dampak ekonomi makro dan kesehatan di negara-negara penerima bantuan.

Penilaian terbaru ADB, yang dirilis pada 3 April, memperkirakan dampak global pandemi tersebut antara 2,3% dan 4,8% dari produk domestik bruto. Pertumbuhan regional diperkirakan akan menurun dari 5,2% tahun lalu menjadi 2,2% pada tahun 2020.

Paket stimulus teranyar ini mencakup pembentukan opsi respons COVID-19 di bawah Fasilitas Dukungan Konter-siklus ADB. Pendanaan hingga US$ 13 miliar akan diberikan kepada pemerintah negara-negara berkembang menerapkan countercyclical yang efektif untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19, dengan berfokus pada orang miskin dan masyarakat rentan.

“Paket bantuan kami perluas dan lebih komprehensif dan akan dikirimkan lebih cepat dan fleksibel kepada pemerintah dan sektor swasta di negara-negara anggota berkembang untuk membantu mengatasi tantangan yang mendesak dalam menangani pandemi dan kemerosotan ekonomi,” tambah dia.  

Adapun rincian belanja dari bantuan ADB akan digunakan untuk menyediakan peralatan dan pasokan perlindungan medis. Sedangkan US$2 miliar dari total paket akan digunakan untuk sketor swasta. Pinjaman dan jaminan akan diberikan kepada lembaga keuangan untuk meremajakan perdagangan dan rantai pasokan.

Pinjaman pendanaan mikro, penjaminan, dan fasilitas ditingkatkan untuk membantu usaha kecil dan menengah menjaga likuiditas usahanya. Termasuk untuk usaha yang dijalankan oleh pengusaha perempuan, akan dilaksanakan bersamaan dengan pembiayaan langsung perusahaan yang merespons, atau terkena dampak, COVID-19.

Dengan bantuan ini, ADB berharap dapat membantu negara berkembang dalam menanggapi krisis dengan lebih cepat dan fleksibel. Sebagai informasi, semua paket stimulus ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai organisasi internasional seperti Dana Moneter Internasional, Grup Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, UNICEF, dan badan-badan PBB lainnya.

“ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sembari mempertahankan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem.”