Adhi Karya
Korporasi

ADHI Cetak Kenaikan Laba Bersih dan Perbaikan Solvabilitas di Semester I-2024

  • Emiten konstruksi plat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,7 triliun pada semester I 2024 dengan laba kotor mencapai Rp521,7 miliar.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten konstruksi plat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,7 triliun pada semester I-2024 dengan laba kotor mencapai Rp521,7 miliar. Selain itu, perseroan juga sukses memperbaiki solvabilitas di paruh pertama tahun ini. 

Berdasarkan laporan keuangannya, emiten yang menggunakan kode saham ADHI, ini sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,8 miliar. Raihan tersebut meningkat 11% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp12,4 miliar.

Kenaikan laba ini terutama didorong oleh proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, jalan tol Yogyakarta-Bawen, serta pembangunan rumah susun untuk Polri dan BIN IKN-Penajam Paser, Kalimantan Timur. 

Peningkatan laba bersih tersebut menunjukkan bahwa ADHI tetap mampu tumbuh meskipun industri konstruksi sedang mengalami sentimen negatif. Alhasil, total aset ADHI pada semester I-2024 mencapai Rp36,2 triliun.

Perusahaan berhasil menurunkan utang usaha sebesar 14% dan utang bank serta obligasi sebesar 20%. “Sehingga total liabilitas ADHI pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp26,9 triliun, turun 14% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp31,3 triliun. Ini menunjukkan komitmen ADHI dalam memenuhi kewajibannya," ungkap ADHI dalam siaran pers pada Senin, 5 Agustu 2024.

Nah, ekuitas ADHI pada semester I 2024 mencapai Rp9,2 triliun. Dari sisi arus kas, ADHI mencatatkan nilai positif sebesar Rp1,0 triliun, yang berasal dari realisasi pembayaran LRT sebesar Rp4,1 triliun dan pembayaran dari termin proyek-proyek yang dikerjakan. “Pembayaran ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas ADHI untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek,” tambah manajemen.

Dengan demikian, rasio Solvabilitas ADHI menunjukkan perbaikan, dengan Rasio DER Total turun dari 3,41x tahun lalu menjadi 2,91x. Rasio DER Interest Bearing Debt juga membaik dari 1,29x menjadi 1,04x. “Rasio solvabilitas ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang dalam jangka waktu tertentu, menunjukkan postur kinerja ADHI yang semakin sehat,” ungkapnya.

Untuk mencapai target kinerja tahun ini, ADHI menerapkan prinsip Operational Excellence guna memaksimalkan produktivitas pada proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Pada semester I-2024, ADHI berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp10,2 triliun. 

Perusahaan juga lebih selektif dalam memilih proyek baru dengan mempertimbangkan skema pembayaran yang baik dan melakukan monitoring ketat pada pembayaran proyek, khususnya proyek-proyek besar, guna menjaga kas operasi tetap positif.