Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) Indra Syahruzza (paling kiri), Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson (kedua dari kiri), Direktur Utama ADCP Rizkan Firman (kedua dari kanan), dan  Direktur Pengembangan Bisnis ADCP Rozi Sparta (paling kanan) berfoto bersama usai pelaksanaan Pencatatan Saham Perdana (IPO) Perseroan di Jakarta, Rabu 23 Februari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Adhi Commuter (ADCP) Pangkas Jumlah Komisaris jadi 3 Orang

  • RUPSLB tersebut memutuskan A.A.G. Agung Dharmawan selaku Komisaris dan Muhammad Isnaini selaku Komisaris Indepeden untuk tidak lagi menjabat sekaligus menghapus posisi tersebut dari jajaran komisaris
Transportasi dan Logistik
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) mengurangi jumlah komisaris perseroan. Perubahan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada (15/12). 

Jumlah pemegang saham yang setuju dengan Usulan Perubahan Pengurus sebanyak 99,99% dari Pemegang Saham yang Hadir atau Mewakili.

RUPSLB tersebut memutuskan A.A.G. Agung Dharmawan selaku Komisaris dan Muhammad Isnaini selaku Komisaris Indepeden untuk tidak lagi menjabat sekaligus menghapus posisi tersebut dari jajaran komisaris.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, ADCP memangkas jumlah dewan komisaris dari semula lima menjadi tiga orang. 

“Dengan susunan pengurus ini, diharapkan ADCP dapat semakin gesit dalam menjalankan proses bisnis, sehingga mampu melakukan percepatan dalam pengembangan berbagai kawasan,” kata Bayu Purwana Corporate Secretary ADCP, Selasa 19 Desember 2023.

Baca Juga: Utang Cair, Adhi Properti Kantongi Setengah Triliun dari Obligasi

Susunan pengurus ADCP sebelum RUPSLB: 

Dewan Komisaris:

1. Herry Ardianto selaku Plt. Komisaris Utama 

2. Tjatur Waskito Putro selaku Komisaris 

3. A.A.G. Agung Dharmawan selaku Komisaris 

4. Amrozi Hamidi selaku Komisaris Independen 

5. Muhammad Isnaini selaku Komisaris Indepeden 

Susunan pengurus ADCP setelah RUPSLB: 

Dewan Komisaris 

1. Herry Ardianto selaku Komisaris Utama 

2. Tjatur Waskito Putro selaku Komisaris 

3. Amrozi Hamidi selaku Komisaris Independen 

Obligasi Rp500 M

Belum lama ini, ADCP telah mendapatkan pencairan dana dari penerbitan Obligasi III ADCP Tahun 2023 sebesar Rp499,9 miliar pada (8/12).

Obligasi tersebut mengalami oversubscribed hampir 3,5 kali lipat dari target, dengan nilai mencapai Rp1,7 triliun pada saat penutupan bookbuilding.

“Obligasi telah mendapatkan garansi dari Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF) yang merupakan lembaga dana perwalian dari Asian Development Bank (ADB),” kata Corporate Secretary, Bayu Purwana dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin 12 Desember 2023.

 CGIF, sambung Bayu, memberikan jaminan sehingga instrument rating obligasi III ADCP tahun 2023 berhasil mendapatkan rating AAA. Pendanaan ini dimaksudkan sebagai bentuk reprofiling kewajiban perseroan yang semula memilki jangka waktu pendek, menjadi jangka panjang, yakni 3 dan 5 tahun. 

Bayu menjelaskan, penggunaan dana obligasi juga bertujuan sebagai modal kerja yang digunakan untuk percepatan pembangunan kawasan ADCP, terutama kawasan dengan penjualan yang sudah memenuhi syarat pembangunan seperti LRT CITY Tebet dan LRT CITY Cibubur. 

Kinerja Keuangan

Dilihat dari kineja keuangannya, ADCP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp288,78 miliar hingga periode 30 September 2023. Pendapatan tersebut turun dari Rp421,52 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Adapun beban pokok pendapatan turun menjadi Rp209,29 miliar dari Rp321,49 miliar. Di sisi lain, beban usaha naik menjadi Rp48,82 miliar dari Rp40,61 miliar. 

Alhasil, laba bersih yang bisa dibukukan turun menjadi Rp26,26 miliar dari Rp51,82 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Jumlah liabilitas mencapa Rp3,90 triliun hingga periode 30 September 2023 naik dari Rp3,86 triliun hingga periode 31 Desember 2022. 

Jumlah aset mencapai Rp6,39 triliun hingga periode 30 September 2023 naik dari jumlah aset Rp6,32 triliun hingga periode 31 Desember 2022.