Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, Rizkan Firman (tengah) berbincang dengan Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza, Direktur Pengembangan Bisnis PT Adhi Commuter Properti Rozi Sparta, Direktur Pengelolaan Properti PT Adhi Commuter Properti Hanif Setyo Nugroho, dan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Human Capital PT Adhi Commuter Properti Mochamad Yusuf disela-sela acara Media Gathering bertajuk "Lebih Dekat Dengan Adhi Communter Properti di Jakarta, Kamis, 16 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Adhi Commuter Properti Tawarkan 8,01 Miliar Saham, Incar Rp1,6 Triliun dari IPO

  • PT Adhi Commuter Properti bakal menawarkan 8,01 miliar saham atau setara 28,6% saham kepada publik dalam Initial Public Offering (IPO) dan mematok harga penawaran di kisaran Rp130 – Rp200 per saham, sehingga dana yang diincar sebanyak-banyaknya adalah Rp1,6 triliun.

Korporasi

Vega Aulia

JAKARTA – PT Adhi Commuter Properti bakal menawarkan 8,01 miliar saham atau setara 28,6% saham kepada publik dalam penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang digelar pada Desember.

Anak usaha BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) ini, bergerak di bidang usaha perhotelan dan real estate. Pasca IPO, kepemilikan Adhi Karya bakal berkurang menjadi 71,4% dari saat ini 99,99%. 

Adhi Commuter mematok harga penawaran di kisaran Rp130 – Rp200 per saham, sehingga dana yang diincar sebanyak-banyaknya adalah Rp1,6 triliun. 

Perusahaan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Simak jadwal lengkap IPO-nya berikut ini.

Masa penawaran awal: 12 November – 25 November 2021

Perkiraan tanggal efektif: 30 November 2021

Perkiraan masa penawaran umum: 2 Desember 2021 – 8 Desember 2021

Perkiraan tanggal penjatahan saham: 8 Desember 2021

Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 9 Desember 2021

Perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia: 10 Desember 2021

Berdasarkan prospektus yang dikutip Kamis, 11 November 2021, dana hasil IPO sekitar 45%-nya akan digunakan untuk pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring (proyek yang mendapatkan pendapatan berulang).

Selanjutnya, sekitar 35% akan digunakan untuk akuisisi atau pengembangan lahan baru. Sementara sisanya sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi SERI A.